Page 263 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 263
http://pustaka-indo.blogspot.com
mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari
langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi
sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab:
“Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak
11
memahami(nya).
Persoalannya adalah, kaum Quraisy tidak memikirkan
implikasi kepercayaan mereka itu. Tuhan telah menciptakan
mereka dari setetes air mani, seperti dijelaskan oleh wahyu
yang pertama diturunkan; mereka bergantung kepada rezeki
dan perlindungan dari Tuhan, namun mereka masih
menganggap diri sebagai pusat jagat raya berdasarkan
praduga yang tidak realistis (yatqa) dan rasa sombong
12
berlebihan (istaghna) tanpa memedulikan tanggung jawab
mereka sebagai anggota masyarakat Arab yang terhormat.
Oleh karena itu, semua ayat pertama Al-Quran
menganjurkan kaum Quraisy agar menyadari rahmat Tuhan
yang dapat mereka lihat ke mana pun mata mereka
memandang. Mereka akan sadar betapa banyak mereka
masih berutang kepada Tuhan di tengah kesuksesan besar
yang telah mereka capai, dan akan mengapresiasi
kebergantungan mutlak mereka kepada Pencipta tatanan
alam:
Binasalah manusia; alangkah amat sangat
kekafirannya! Dari apakah Allah
menciptakannya?
Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu
menentukannya. Kemudian Dia memudahkan
jalannya, kemudian Dia mematikannya dan
memasukkannya ke dalam kubur, kemudian bila
Dia menghendaki, Dia membangkitkannya
kembali.
Sekali-kali jangan; manusia itu belum
~256~ (pustaka-indo)