Page 272 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 272

http://pustaka-indo.blogspot.com
             sama  sekali  bagian  Al-Quran  yang  mirip  dengan  inspirasi
             kahin  atau  penyair;  juga  sama  sekali  berbeda  dari  jampi
             tukang sihir. Beberapa kisah menunjukkan orang-orang kuat
             Quraisy  yang  tetap  bersikukuh  dalam  sikap  menentang
             tampak  gemetar  ketika  mendengar  pembacaan  sebuah
             surah.  Muhammad  seakan-akan  telah  menciptakan  bentuk
             sastra  baru  yang  belum  siap  diterima  oleh  sebagian  orang
             namun    mengguncangkan     sebagian   lainnya.   Tanpa
             pengalaman tentang Al-Quran ini, hampir tidak mungkin bagi
             Islam untuk dapat mengakar. Kita telah menyaksikan bahwa
             orang  Israel  kuno  membutuhkan  waktu  sekitar  700  tahun
             untuk  memutuskan  keterikatan  dengan  keyakinan  lama
             mereka  dan  menerima  monoteisme,  tetapi  Muhammad
             berhasil  membantu  orang  Arab  untuk  melalui  transisi  yang
             sulit ini hanya dalam waktu dua puluh tiga tahun. Muhammad
             sebagai penyair dan nabi, dan Al-Quran sebagai naskah dan
             teofani,  sungguh  merupakan  keadaan  yang  dengan  sangat
             tepat  mencontohkan  konkurensi  mendalam  antara  seni  dan
             agama.


             Dalam  tahun-tahun  pertama  misi  kenabiannya,  Muhammad
             berhasil  menarik  banyak  pengikut  dari  generasi  yang  lebih
             muda, yang telah dikecewakan oleh etos kapitalistik Makkah,
             serta  dari  kelompok-kelompok  pinggiran  dan  tak  beruntung,
             yang mencakup kaum wanita, para budak, dan anggota suku-
             suku yang lebih lemah. Pada suatu waktu, demikian sumber-
             sumber awal menyampaikan kepada kita, kelihatan seakan-
             akan seluruh Makkah bersedia menerima agama Allah yang
             baru  diperkenalkan  oleh  Muhammad.  Orang-orang  kaya
             yang  sudah  mapan,  yang  lebih  dari  sekadar  senang  dengan
             keadaan status quo, sudah tentu bersikap tak peduli, namun
             tak  ada  perselisihan  resmi  dengan  kaum  Quraisy  hingga
             ketika  Muhammad  melarang  kaum  Muslim  untuk
             menyembah dewa-dewa pagan. Selama tiga tahun pertama




                            ~265~ (pustaka-indo)
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277