Page 278 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 278

http://pustaka-indo.blogspot.com
             dan  sejarah,  yang  akan  menghindarkan  mereka  dari
             perselisihan  kesukuan  yang  memecah-belah  masyarakat.
             Muhammad  mengetahui  bahwa  monoteisme  bertentangan
             dengan  tribalisme:  satu  Tuhan  yang  menjadi  fokus  semua
             peribadatan  akan  mempersatukan  masyarakat  maupun
             individu.


             Namun,  tak  ada  pandangan  tentang  Tuhan  yang  simplistik.
             Tuhan yang tunggal ini bukanlah suatu wujud seperti diri kita
             sendiri  yang  dapat  kita  ketahui  dan  pahami.  Frasa  “Allahu
             Akbar”  (Tuhan  Mahabesar!),  yang  menyeru  kaum  Muslim
             untuk  melaksanakan  shalat,  menekankan  perbedaan  Tuhan
             dengan semua realitas lain, juga antara Tuhan dalam dirinya
             sendiri  (Al-Dzat)  dengan  apa  pun  yang  bisa  kita  katakan
             tentang  dia.  Sungguhpun  demikian,  Tuhan  yang  tidak  bisa
             dipahami dan dijangkau ini telah berkehendak untuk membuat
             dirinya  diketahui.  Di  dalam  sebuah  hadis  qudsi,  Tuhan
             berfirman    kepada    Muhammad:      “Aku     adalah
             perbendaharaan  yang  tersembunyi;  Aku  ingin  dikenal.
             Kemudian Aku ciptakan alam agar Aku bisa dikenal.”  25
             Dengan  merenungkan  tanda-tanda  (ayat)  alam  dan  ayat-
             ayat  Al-Quran,  kaum  Muslim  dapat  memperoleh  kilasan
             aspek keilahian yang telah dituangkan di alam semesta, yang
             oleh Al-Quran disebut sebagai Wajah Allah (wajh Allah).

             Seperti  kedua  agama  yang  lebih  tua,  Islam  menekankan
             bahwa  kita  hanya  bisa  melihat  Tuhan  melalui  aktivitasnya,
             yang  menyesuaikan  wujudnya  yang  tak  terlukiskan  itu
             dengan  pemahaman  kita  yang  terbatas.  Al-Quran
             memerintahkan kaum Muslim untuk menanamkan kesadaran
             yang  tak  terputus  tentang  Wajah  atau  Zat  Tuhan  yang
             melingkupi  mereka  dari  semua  sisi: Ke  mana  pun  engkau
                                                             26
             berpaling,  maka  di  sana  akan  ada  Wajah  Allah.   Al-
             Quran  memandang  Tuhan  sebagai  yang  Mutlak,  pemilik



                            ~271~ (pustaka-indo)
   273   274   275   276   277   278   279   280   281   282   283