Page 284 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 284
http://pustaka-indo.blogspot.com
kaum Quraisy ketika dewa-dewa mereka direndahkan.
Maka, pada musim panas tahun 622, sekitar tujuh puluh
orang Muslim dan keluarga mereka berangkat menuju
Yatsrib.
Setahun sebelum hijrah ke Yatsrib (atau Madinah, kota,
sebagaimana disebut oleh umat Muslim), Muhammad telah
mengadaptasikan agamanya agar menjadi lebih dekat kepada
Yudaisme sebagaimana yang dipahaminya. Setelah bertahun-
tahun bekerja sendirian, dia tentunya menanti kesempatan
untuk hidup berdampingan dengan para penganut tradisi yang
lebih tua dan mapan. Kemudian, kaum Muslim diperintahkan
untuk berpuasa pada hari Penebusan Dosa bagi umat
Yahudi. Orang Muslim dapat menikah dengan wanita Yahudi
dan harus mematuhi beberapa aturan tentang makanan. Di
atas semua itu, kaum Muslim kini shalat menghadap ke
Yerusalem sebagaimana kaum Yahudi dan Kristen. Orang
Yahudi Madinah adalah yang pertama bersedia memberikan
kesempatan kepada Muhammad: kehidupan di oase itu telah
menjadi sangat berat, dan seperti kebanyakan kaum pagan
Madinah, mereka siap untuk memberi peluang baginya,
terutama karena beliau bersikap sangat positif terhadap
keyakinan mereka. Namun akhirnya, mereka beralih
menentang Muhammad dan bergabung dengan kaum pagan
yang memusuhi para pendatang baru dari Makkah itu. Kaum
Yahudi memiliki alasan keagamaan dalam penolakan mereka:
mereka berkeyakinan bahwa era kenabian telah berakhir.
Mereka memang menanti seorang Mesias, namun tidak
seorang pun dari kalangan Yahudi maupun Kristen pada
tahap itu yang menduga bahwa sang Mesias itu adalah
seorang nabi. Selain itu, mereka juga dimotivasi oleh
pertimbangan-pertimbangan politik: di masa lalu mereka telah
memegang kekuasaan di oase itu dengan cara berpihak
kepada salah satu suku Arab yang tengah bertikai. Namun,
~277~ (pustaka-indo)