Page 285 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 285
http://pustaka-indo.blogspot.com
Muhammad telah menggabungkan suku-suku ini dengan
kaum Quraisy untuk membentuk ummah Muslim yang baru,
sejenis suku-super yang di dalamnya orang Yahudi ikut
menjadi anggota. Begitu melihat posisi mereka mengalami
kemunduran di Madinah, orang-orang Yahudi mengambil
sikap bermusuhan. Mereka biasa berkumpul di masjid “untuk
mendengarkan kisah-kisah kaum Muslim sambil tertawa dan
31
mengejek mereka”. Sangat mudah bagi mereka, dengan
tingkat pengetahuan yang lebih tinggi tentang kitab suci,
untuk menemukan celah-celah dalam kisah-kisah Al-Quran
—yang beberapa di antaranya sangat berbeda dari versi
biblikal. Mereka juga mencemooh kenabian Muhammad,
mengatakan bahwa sangatlah aneh jika seorang manusia
yang mengaku nabi tidak mampu menemukan untanya yang
hilang.
Penolakan Yahudi terhadap Muhammad mungkin merupakan
kekecewaan terbesar dalam hidupnya, dan menempatkan
seluruh posisi keagamaannya dalam tanda tanya. Akan
tetapi, sebagian Yahudi bersikap bersahabat dan bergabung
dengan umat Muslim secara terhormat. Mereka
mendiskusikan Alkitab dengan Muhammad dan menunjukkan
kepadanya bagaimana cara menangkis kritik orang-orang
Yahudi lainnya. Pengetahuan baru tentang kitab suci ini juga
membantu Muhammad mengembangkan pandangan-
pandangannya sendiri. Untuk pertama kalinya, Muhammad
mempelajari kronologi pasti para nabi, yang sebelumnya
masih samar baginya. Kini, dia dapat melihat pentingnya
Ibrahim hidup sebelum era Musa atau Isa. Sebelumnya
Muhammad mungkin berpikir bahwa orang Yahudi dan
Kristen itu menganut satu agama yang sama, tetapi kini dia
telah belajar bahwa di antara mereka terdapat perbedaan
pandangan yang serius. Bagi pengamat luar seperti orang-
orang Arab, tampaknya tak banyak pilihan di antara kedua
~278~ (pustaka-indo)