Page 300 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 300

http://pustaka-indo.blogspot.com
             dapat  berharap  akan  menapaki  zaman  keemasan  bagi
             keadilan dan ummah akan dibimbing sesuai dengan kehendak
             Tuhan.

             Antusiasme  terhadap  pribadi  Ali  berkembang  dalam  cara
             yang  mengejutkan.  Beberapa  kelompok  Syiah  radikal
             meninggikan  Ali  dan  keturunannya  ke  tingkat  yang  bahkan
             lebih  tinggi  daripada  Muhammad  sendiri  dan  memberi
             mereka status semi-ilahiah. Mereka mengambil tradisi Persia
             kuno  mengenai  keluarga  pilihan  keturunan-dewa  yang akan
             mewarisi  kemuliaan  suci  dari  satu  generasi  ke  generasi.
             Menjelang  akhir  periode  Umayah,  sebagian  orang  Syiah
             mulai berkeyakinan bahwa ‘ilm yang autoritatif hanya dapat
             ditemukan  dalam  satu  garis  keturunan  Ali  tertentu.  Kaum
             Muslim  hanya  mungkin  mendapati  pribadi  yang  dipilih  oleh
             Tuhan sebagai imam (pemimpin) sejati bagi ummah di dalam
             keluarga ini. Apakah pribadi itu berkuasa secara politis atau
             tidak, bimbingannya tetap dibutuhkan secara mutlak sehingga
             setiap Muslim berkewajiban untuk mencarinya dan menerima
             kepemimpinannya. Karena imam-imam ini dipandang sebagai
             sumber  perpecahan,  para  khalifah  menganggap  mereka
             musuh negara: menurut kaum Syiah, sebagian dari imam itu
             diracuni dan sebagian lainnya terpaksa menyembunyikan diri.
             Ketika seorang imam wafat, dia akan memilih satu di antara
             keturunannya  untuk  menerima  warisan  ‘ilm.  Lambat  laun,
             para  imam  itu  dipuja  sebagai  avatar  ilahi:  masing-masing
             mereka  menjadi  “bukti”  (hujjah)  kehadiran  Tuhan  di  bumi
             dan,  dalam  pengertian  yang  misterius,  membuat  yang  ilahi
             berinkarnasi di dalam diri manusia. Kata-katanya, keputusan
             dan  perintah-perintahnya  berasal  dari  Tuhan.  Sebagaimana
             orang Kristen memandang Yesus sebagai Jalan, Kebenaran,
             dan Cahaya yang bisa membimbing manusia menuju Tuhan,
             orang  Syiah  memuja  imam-imam  mereka  sebagai  gerbang
             (bab)  menuju  Tuhan,  Jalan  (sabil),  dan  Pembimbing  setiap




                            ~293~ (pustaka-indo)
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305