Page 311 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 311

http://pustaka-indo.blogspot.com
             tentang Tuhan yang transenden, namun personal cenderung
             memunculkan jenis persoalan yang sama dan mengarah pada
             bentuk pemecahan yang sama pula.

             Eksperimen  kalam  telah  membuktikan  bahwa  meskipun
             mungkin untuk menggunakan metode-metode rasional untuk
             memperlihatkan  bahwa  secara  rasional  “Tuhan”  memang
             tidak  bisa  dijangkau  oleh  akal,  kenyataan  ini  tetap  sulit
             diterima  oleh  sebagian  Muslim.  Kalam  tak  pernah  menjadi
             sepenting  teologi  di  kalangan  Kristen  Barat.  Khalifah-
             khalifah Abbasiyah yang mendukung Mu‘tazilah menemukan
             bahwa  mereka  tidak  mungkin  memaksakan  doktrin-
             doktrinnya  kepada  kaum  beriman.  Rasionalisme  terus
             mempengaruhi  pemikir-pemikir  selanjutnya  selama  Abad
             Pertengahan,  tetapi  tetap  merupakan  kelompok  minoritas,
             dan  kebanyakan  Muslim  tidak  menaruh  kepercayaan  pada
             usaha semacam itu. Sebagaimana Kristen dan Yahudi, Islam
             lahir  dari  pengalaman  Semitik,  tetapi  bertemu  dengan
             rasionalisme  Yunani  di  pusat-pusat  kebudayaan  Helenis
             Timur  Tengah.  Sebagian  Muslim  yang  lain  mengupayakan
             proses  Helenisasi  yang  bahkan  lebih  radikal  terhadap
             konsepsi  ketuhanan  Islam  dan  memperkenalkan  unsur
             filosofis baru ke dalam ketiga agama monoteistik. Yudaisme,
             Kristen,  dan  Islam  akhirnya  tiba  pada  kesimpulan  yang
             berbeda,  tetapi  sangat  signifikan  tentang  keabsahan  filsafat
             dan relevansinya dengan misteri Tuhan.[]

















                            ~304~ (pustaka-indo)
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316