Page 312 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 312
http://pustaka-indo.blogspot.com
6
Tuhan para Filosof
Pada abad kesembilan orang Arab mulai bersentuhan dengan
sains dan filsafat Yunani. Hubungan ini membuahkan hasil
berupa kemajuan kultural yang, menurut orang Eropa, dapat
dilihat sebagai penghubung antara zaman Renaisans dan
zaman Pencerahan. Sebuah tim penerjemah, kebanyakan
beranggotakan orang Kristen Nestorian, menerjemahkan
naskah-naskah Yunani ke dalam bahasa Arab dan berhasil
melaksanakan pekerjaan yang brilian. Kaum Muslim Arab
kini bisa mempelajari astronomi, kimia, kedokteran, dan
matematika dengan sangat gemilang sehingga selama abad
kesembilan dan kesepuluh, dalam era pemerintahan Dinasti
Abbasiyah, mereka menghasilkan berbagai penemuan ilmiah
yang mengungguli periode sejarah mana pun sebelumnya.
Sejenis kelompok Muslim baru pun lahir, yang mengabdikan
diri kepada gagasan yang disebut falsafah (filsafat). Kata ini
biasanya diterjemahkan sebagai “filsafat”, tetapi memiliki
makna yang lebih luas dan kaya: Seperti philosophes
*
Prancis abad kedelapan, para faylasuf (filosof) ingin hidup
secara rasional sesuai dengan hukum-hukum yang mereka
yakini mengatur kosmos, yang bisa dicermati pada setiap
tingkatan realitas. Pada awalnya, mereka memusatkan
perhatian kepada ilmu-ilmu alam, namun kemudian, secara
tak terelakkan, mereka beralih kepada metafisika Yunani dan
berupaya menerapkan prinsip-prinsipnya ke dalam Islam.
~305~ (pustaka-indo)