Page 313 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 313
http://pustaka-indo.blogspot.com
Mereka yakin bahwa Tuhan para filosof Yunani identik
dengan Allah. Orang Kristen Yunani juga telah merasakan
afinitas dengan Helenisme, tetapi menetapkan bahwa Tuhan
orang Yunani harus dimodifikasi oleh Tuhan Alkitab yang
lebih paradoksikal. Akhirnya, seperti akan kita lihat, mereka
memalingkan diri dari tradisi filsafat mereka sendiri karena
meyakini bahwa akal dan logika tidak banyak berkontribusi
bagi kajian tentang Tuhan. Namun, para faylasuf tiba pada
kesimpulan yang berlawanan: mereka percaya bahwa
rasionalisme mempersembahkan bentuk agama yang paling
maju dan telah mengembangkan pandangan yang lebih tinggi
tentang Tuhan daripada yang diwahyukan di dalam kitab
suci.
* Kata faylasuf dan falsafah dipertahankan penulisannya
untuk membedakan filsafat Islam dengan filsafat lainnya.
Untuk lebih jelasnya, lihat glosarium tentang definisi faylasuf
dan falsafah—peny.
Pada masa sekarang, orang secara umum memandang sains
dan filsafat sebagai dua hal yang bertentangan dengan
agama. Akan tetapi, para faylasuf biasanya adalah orang-
orang saleh dan memandang diri mereka sebagai putra-putra
setia Nabi. Sebagai Muslim yang baik, mereka sadar politik,
tidak menyenangi gaya hidup mewah kaum penguasa, dan
ingin memperbarui masyarakat sesuai dengan akal sehat.
Mereka mengupayakan sesuatu yang penting: karena studi
ilmiah dan filosofis mereka didominasi oleh pemikiran Yunani,
mereka perlu menemukan keterkaitan antara iman mereka
dan pandangan yang lebih rasionalistik dan objektif ini.
Sangatlah tidak tepat untuk menurunkan Tuhan ke tingkat
kategori intelektual tersendiri dan memandang keimanan
berada pada lingkup yang terpisah dari persoalan
kemanusiaan lainnya. Para faylasuf tidak bermaksud
~306~ (pustaka-indo)