Page 340 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 340

http://pustaka-indo.blogspot.com
             memuaskan bagaimana materi bisa berasal dari Tuhan.

             Seorang Yahudi lain kurang inovatif. Bahya ibn Pakudah (w.
             kl.  1080)  bukanlah  seorang  Platonis  fanatik,  tetapi
             menggunakan metode-metode kalam ketika dia rasa sesuai.
             Seperti  Saadia,  dia  berpendapat  bahwa  Tuhan  telah
             menciptakan alam pada saat tertentu. Alam tentu saja tidak
             muncul  secara  kebetulan:  itu  adalah  gagasan  yang  sama
             anehnya  dengan  mengatakan  bahwa  sebuah  paragraf  yang
             tertulis  dengan  indah  mewujud  ketika  tinta  tumpah  di  atas
             kertas.  Keteraturan  dan  adanya  tujuan  alam  membuktikan
             keharusan adanya Pencipta, sebagaimana diungkapkan kitab
             suci.  Setelah  mengetengahkan  doktrin  yang  sangat  tidak
             filosofis  ini,  Bahya  beralih  dari  kalam  ke  falsafah,
             menguraikan bukti-bukti Ibn Sina bahwa pastilah ada sebuah
             Wujud Wajib.

             Bahya percaya bahwa dua kelompok manusia yang mampu
             menyembah  Tuhan  dengan  sempurna  adalah  para  nabi  dan
             filosof.  Nabi  memiliki  pengetahuan  langsung  dan  intuitif
             tentang  Tuhan,  sedangkan  filosof  mempunyai  pengetahuan
             rasional  mengenainya.  Manusia  selain  mereka  hanya
             menyembah  Tuhan  yang  diproyeksikan  pikiran  sendiri.
             Mereka  semua  tak  lebih  seperti  orang  buta  yang  harus
             dibimbing  oleh  orang  lain  jika  tak  mampu  membuktikan
             sendiri eksistensi dan keesaan Tuhan. Bahya sama elitisnya
             dengan  para  faylasuf,  tetapi  dia  juga  mempunyai
             kecenderungan Sufistik yang kuat: akal dapat memberi tahu
             kita bahwa Tuhan itu ada tetapi tak mampu menyampaikan
             apa pun mengenai Tuhan. Seperti bisa terlihat dari judulnya,
             risalah  Bahya  Duties  of  the  Heart  menganjurkan
             penggunaan akal untuk membantu seseorang menumbuhkan
             sikap  yang  layak  kepada  Tuhan.  Ketika  Neoplatonisme
             bertentangan  dengan  Yudaisme,  dia  dengan  mudah




                            ~333~ (pustaka-indo)
   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345