Page 357 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 357

http://pustaka-indo.blogspot.com
             permulaan abad keempat belas, muncul apa yang kemudian
             menjadi pencerahan filsafat Yahudi di kawasan itu. Beberapa
             di  antara  para  filosof  Yahudi  ini  lebih  rasionalistik  daripada
             Maimonides. Levi ben Gershom (1288-1344) dari Bagnol di
             Prancis  Selatan,  misalnya,  menolak  konsepsi  bahwa  Tuhan
             mengetahui  hal-hal  yang  bersifat  duniawi.  Dia  mengambil
             konsepsi  ketuhanan  para  filosof,  bukan  Tuhan  menurut
             Alkitab. Tak pelak muncul beberapa reaksi. Sebagian orang
             Yahudi  beralih  ke  mistisisme  dan  mengembangkan  disiplin
             esoterik  Kabbalah,  seperti  yang  akan  kita  saksikan  nanti.
             Yang  lain  meninggalkan  filsafat  ketika  musibah  menimpa,
             karena merasa bahwa Tuhan falsafah yang jauh itu ternyata
             tidak mampu melipur lara mereka. Selama abad ketiga belas
             dan  keempat  belas,  Perang  Penaklukan  Kristen  mulai
             berhasil  menekan  wilayah-wilayah  Islam  di  Spanyol  dan
             menyebarkan  anti-Semitisme  Eropa  Barat  ke  semenanjung
             itu  yang  akhirnya  bermuara  pada  kehancuran  Yahudi
             Spanyol.  Selama  abad  keenam  belas,  orang-orang  Yahudi
             meninggalkan  falsafah  dan  mengembangkan  konsep  yang
             sama sekali baru, yang lebih diilhami oleh mitologi daripada
             logika ilmiah.

             Gerakan  penyebaran  Kristen  oleh  orang  Barat  membuat
             agama itu terpisah dari tradisi-tradisi monoteistik lain. Perang
             Salib  tahun  1096-1099  menandai  keluarnya  Eropa  dari
             periode  panjang  barbarisme  yang  dikenal  sebagai  Zaman
             Kegelapan.  Roma  baru,  didukung  oleh  negara-negara
             Kristen  Eropa  Utara,  berupaya  untuk  memperoleh  kembali
             jalan  masuk  ke  kancah  internasional.  Namun  Kristen
             Anglikan,  Saxon,  dan  Frank  tidak  banyak  berkembang.
             Mereka  adalah  orang-orang  agresif  dan  suka  berperang,
             serta mendambakan agama yang agresif pula. Selama abad
             kesebelas,  para  pendeta  Benediktin  dari  biara-biara  Cluny
             dan  cabang-cabangnya  telah  berusaha  untuk  mengaitkan




                            ~350~ (pustaka-indo)
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362