Page 359 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 359

http://pustaka-indo.blogspot.com
             menumpas  habis  penduduk  Yahudi  dan  Muslim  di  kota  itu
             dengan  semangat  Yoshua  dan  membantai  mereka  dengan
             kebrutalan  yang  bahkan  mencengangkan  masyarakat
             sezamannya.

             Sejak saat itu, orang Kristen Eropa memandang Yahudi dan
             Muslim  sebagai  musuh  Tuhan;  untuk  waktu  yang  lama
             mereka  juga  telah  merasakan  antagonisme  mendalam
             terhadap  Kristen  Ortodoks  Yunani  di  Byzantium,  yang
             membuat  mereka  merasa  sebagai  kaum  barbar  dan  hina. 21
             Namun,  keadaannya  tidak  selalu  demikian.  Selama  abad
             kesembilan,  beberapa  orang  Kristen  Barat  yang  lebih
             terpelajar  telah  diilhami  oleh  teologi  Yunani.  Filosof  Celtic
             Duns    Sectus   Erigena   (810-877),   misalnya,   yang
             meninggalkan tanah kelahirannya di Irlandia untuk bekerja di
             istana  Charles  The  Bold,  Raja  Frank  Barat,  telah
             menerjemahkan  banyak  karya  para  Bapa  gereja  Yunani  ke
             dalam  bahasa  latin  agar  bisa  dimanfaatkan  oleh  orang
             Kristen  Barat,  khususnya  karya-karya  Denys  Aeropagite.
             Erigena  sangat  percaya  bahwa  iman  dan  akal  tidak  saling
             eksklusif satu sama lain. Seperti halnya para faylasuf Yahudi
             dan  Muslim,  dia  memandang  filsafat  sebagai  jalan
             membentang  menuju  Tuhan.  Plato  dan  Aristoteles  adalah
             guru bagi orang-orang yang memerlukan penjelasan rasional
             tentang  agama  Kristen.  Kitab  suci  dan  tulisan  para  Bapa
             gereja  mungkin  diilhami  oleh  disiplin  penalaran  logis  dan
             rasional.  Ini  bukan  berarti  penafsiran  harfiah:  beberapa
             bagian  kitab  suci  harus  ditafsirkan  secara  simbolis  karena,
             sebagaimana dijelaskan erigena dalam karyanya Exposition
             of Denys’s Celestial Hierarchy, teologi merupakan “sejenis
             puisi”. 22

             Erigena  menggunakan  metode  dialektika  Denys  dalam
             pembahasannya  tentang  Tuhan,  yang  hanya  bisa  dijelaskan



                            ~352~ (pustaka-indo)
   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363   364