Page 369 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 369

http://pustaka-indo.blogspot.com
             anak  muda  meninggalkan  rumah-rumah  mereka  untuk
             bergabung dengannya di dalam ordo Cisterian yang berupaya
             mereformasi  kehidupan  religius  Benediktin.  Ketika  Bernard
             menyerukan Perang Salib II pada tahun 1146, rakyat Prancis
             dan  Jerman—yang  sebelumnya  agak  apatis  terhadap
             ekspedisi itu—nyaris mencabik-cabiknya lantaran antusiasme
             mereka, ramai-ramai datang untuk bergabung dengan tentara
             dalam  jumlah  begitu  besar  sehingga,  menurut  laporan  yang
             ditulis  Bernard  dengan  bangga  kepada  Paus,  desa-desa
             menjadi  kosong  akibat  ditinggalkan  penghuninya.  Bernard
             seorang  yang  cerdas,  yang  telah  memberi  dimensi  batiniah
             baru bagi kesalehan Eropa Barat yang agak bersifat lahiriah.
             Ajaran  Cistercian  tampaknya  telah  mempengaruhi  legenda
             Holy  Grail,  yang  menggambarkan  perjalanan  spiritual  ke
             sebuah  kota  simbolik  yang  tidak  berada  di  dunia  ini,  tetapi
             mewakili visi tentang Tuhan.

             Bernard sama sekali tidak percaya pada intelektualisme para
             sarjana  semacam  Abelard  dan,  oleh  karena  itu,  berusaha
             untuk  membungkamnya.  Dia  menuduh  Abelard  “berupaya
             menodai  iman  Kristen  karena  mengatakan  bahwa  akal
                                                         32
             manusia  bisa  memahami  semua  aspek  Tuhan”.   Dengan
             merujuk pada himne St. Paulus, Bernard mengklaim bahwa
             filosof itu tidak memiliki cinta Kristen: “Dia melihat ketiadaan
             sebagai  sebuah  teka-teki,  ketiadaan  seperti  dalam  sebuah
             cermin,  tetapi  melihat  segala  sesuatu  secara  berhadap-
                      33
             hadapan.”   Oleh  karena  itu,  cinta  dan  penggunaan  akal
             menjadi  dua  hal  yang  bertentangan.  Pada  tahun  1141,
             Bernard memanggil Abelard ke hadapan Majelis Sens, yang
             telah  dipenuhinya  dengan  pendukung-pendukungnya  sendiri.
             Beberapa di antara anggota majelis itu berdiri di luar untuk
             mengintimidasi  Abelard  ketika  dia  datang.  Tak  terlalu  sulit
             baginya untuk melakukan ini karena, pada saat itu, Abelard
             kemungkinan  besar  telah  terkena  penyakit  Parkinson.



                            ~362~ (pustaka-indo)
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374