Page 387 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 387
http://pustaka-indo.blogspot.com
Putih bersih dan merah cerah kekasihku,
menyolok mata di antara selaksa orang.
Bagaikan emas, emas murni,
kepalanya, rambutnya mengombak,
hitam seperti gagak.
Matanya bagaikan merpati pada batang air,
bermandi dalam susu,
duduk pada kolam yang penuh.
Pipinya bagaikan bedeng rempah-rempah,
petak-petak rempah-rempah akar.
Bunga-bunga bakung bibirnya,
bertetesan cairan mur.
Tangannya bundaran emas,
berhiaskan permata Tarsis,
tubuhnya ukiran dari gading,
bertabur batu nilam.
Kakinya adalah tiang-tiang marmer putih,
5
bertumpu pada alas emas murni.
Sebagian orang memandang ini sebagai penggambaran
tentang Tuhan: yang mengejutkan bagi generasi-generasi
Yahudi, Shiur Qamah melanjutkan dengan ukuran masing-
masing anggota tubuh Tuhan yang tercantum di dalamnya.
Dalam naskah aneh ini, ukuran Tuhan disebutkan secara
sangat mencengangkan. Tak dapat dijangkau pikiran.
“Parasang”— satuan dasarnya—setara dengan 180 triliun
“jari” dan setiap “jari” membentang dari satu ujung bumi ke
ujung lain. Dimensi masif ini mengejutkan pikiran, yang
menyerah untuk memahaminya atau bahkan untuk
membayangkan sosok berukuran seperti itu. Inilah pokok
persoalannya. Shiur mencoba mengatakan kepada kita
bahwa tidaklah mungkin untuk mengukur Tuhan atau
memuatnya ke dalam terma-terma manusia. Upaya untuk
melakukannya memperlihatkan kemustahilan proyek itu dan
memberi kita pengalaman baru tentang transendensi Tuhan.
Tidak mengherankan jika banyak orang Yahudi memandang
upaya aneh untuk mengukur Tuhan yang sepenuhnya bersifat
~380~ (pustaka-indo)