Page 388 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 388
http://pustaka-indo.blogspot.com
spiritual ini sebagai penghujatan. Itulah sebabnya naskah
esoterik semacam Shiur disembunyikan dari orang-orang
yang tidak waspada. Dilihat dari segi konteksnya, Shiur
Qomah akan memberikan kepada orang-orang yang
dipersiapkan untuknya dengan cara yang benar, di bawah
bimbingan pengarah spiritual, sebuah pandangan baru tentang
transendensi Tuhan yang berada di luar semua kategori
manusia. Ini tidak dimaksudkan untuk dipahami secara
harfiah; ia sesungguhnya tidak menyampaikan suatu
informasi rahasia. Ia merupakan upaya penggugah hati yang
menciptakan rasa takjub dan kagum.
Shiur memperkenalkan kita pada dua unsur penting dalam
gambaran mistik tentang Tuhan yang sama-sama ditemukan
dalam ketiga agama besar itu. Pertama, gambaran itu secara
esensial bersifat imajinatif; kedua, tak bisa diungkapkan oleh
kata-kata. Sosok yang digambarkan dalam Shiur adalah
Tuhan yang dilihat oleh kaum mistik sedang duduk
bermahkota di ujung pendakian mereka. Sama sekali tak ada
kelembutan, cinta, dan sesuatu yang bersifat personal pada
Tuhan ini: bahkan keilahiannya seolah menimbulkan rasa
keterasingan. Namun ketika mereka melihatnya, para
pahlawan mistik itu menyenandungkan lagu yang sangat
sedikit menginformasikan tentang Tuhan, tetapi meninggalkan
kesan yang mendalam:
Kudus, kuasa, menakutkan, menciutkan,
menakjubkan, melemahkan, mencekam—
Begitulah pakaian Sang Pencipta, Adonai,
Tuhan Israel yang, bermahkota, mendatangi
singgasana kemuliaannya;
Pakaiannya terukir di dalam dan di luar, dan
sepenuhnya bertuliskan YHWH, YHWH.
Tak ada mata yang mampu menatapnya, tak pula
mata manusia, mata para hambanya. 6
~381~ (pustaka-indo)