Page 401 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 401

http://pustaka-indo.blogspot.com
             paling  langsung.  Emosi  dan  pengalaman  disampaikan  oleh
             musik  dalam  cara  yang  melampaui  kata-kata  maupun
             konsep.  Pada  abad  kesembilan  belas,  Walter  Pater
             menegaskan  bahwa  semua  seni  ingin  meraih  kondisi  yang
             ada dalam musik; pada abad kesembilan di Byzantium, orang
             Kristen  Yunani  memandang  teologi  ingin  meraih  kondisi
             ikonografi.  Mereka  berpandangan  bahwa  Tuhan  lebih  baik
             diekspresikan  dalam  karya  seni  daripada  dalam  wacana
             rasionalistik. Setelah perdebatan Kristologis yang sengit pada
             abad  keempat  dan  kelima,  mereka  mengembangkan
             gambaran tentang Tuhan yang bergantung pada pengalaman
             imajinatif orang-orang Kristen.


             Ini  secara  definitif  diungkapkan  oleh  Symeon  (949-1022),
             kepala biara kecil St. Macras di Konstantinopel, yang dikenal
             sebagai “Teolog Baru”. Jenis teologi baru ini tidak berupaya
             untuk  mendefinisikan  Tuhan.  Upaya  tersebut,  menurut
             Symeon,  terlalu  angkuh;  karena,  berbicara  tentang  Tuhan
             dalam  cara  apa  pun  menyiratkan  bahwa  “yang  tidak  dapat
                                                       24
             dipahami  berubah  menjadi  bisa  dipahami”.   Alih-alih
             berargumentasi  secara  rasional  tentang  hakikat  Tuhan,
             teologi  “baru”  ini  bersandar  pada  pengalaman  religius
             personal  yang  langsung.  Adalah  mustahil  untuk  mengenal
             Tuhan  dalam  terma  konseptual,  seakan-akan  dia  adalah
             sekadar  wujud  lain  yang  bisa  kita  bentuk  gagasan
             mengenainya. Tuhan adalah sebuah misteri. Seorang Kristen
             sejati adalah orang yang memiliki pengalaman sadar tentang
             Tuhan  yang  mengungkapkan  dirinya  dalam  kemanusiaan
             Kristus  yang  telah  diubah.  Symeon  sendiri  memilih  untuk
             meninggalkan kehidupan duniawi menuju kontemplasi akibat
             sebuah  pengalaman  yang  tampaknya  datang  kepadanya
             secara  tiba-tiba.  Pada  mulanya  dia  tidak  tahu  tentang  apa
             yang terjadi, tetapi lambat laun dia menyadari bahwa dirinya
             tengah diubah dan, seakan-akan, terserap ke dalam cahaya



                            ~394~ (pustaka-indo)
   396   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406