Page 403 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 403

http://pustaka-indo.blogspot.com

                   memang melingkupi segala sesuatu.
                   Bagaimana  engkau  menyatukan  diri  dengan
                   rumput?
                   Bagaimana  engkau,  yang  tak  berubah  sekaligus
                   tak  teraih,  membiarkan  hakikat  sejati  rumput
                               28
                   tetap utuh?
             Tak  ada  gunanya  mendefinisikan  Tuhan  yang  mengadakan
             perubahan  ini,  karena  dia  berada  di  luar  kata-kata  dan
             deskripsi.  Namun  demikian,  sebagai  sebuah  pengalaman
             yang memenuhi dan mengubah kemanusiaan tanpa merusak
             integritasnya,  “Tuhan”  merupakan  realitas  yang  tak
             terbantahkan. Orang Yunani telah mengembangkan gagasan
             tentang  Tuhan—seperti  Trinitas  dan  Inkarnasi—yang
             memisahkan  mereka  dari  monoteis  lainnya,  namun
             pengalaman mistik aktual mereka memiliki banyak kesamaan
             dengan pengalaman kaum Muslim maupun Yahudi.

             Meskipun  perhatian  utama  Nabi  Muhammad  adalah  pada
             penegakan suatu masyarakat yang adil, beliau dan beberapa
             sahabat terdekatnya juga memiliki kecenderungan mistik, dan
             kaum  Muslim  dengan  cepat  mengembangkan  tradisi  mistik
             khas mereka sendiri. Selama abad kedelapan dan kesembilan
             bentuk  Islam  asketik  berkembang  bersamaan  dengan
             perkembangan  sekte-sekte  lain.  Kaum  asketik  itu,
             sebagaimana    kaum    Mu‘tazilah   dan   Syiah,   juga
             memprihatinkan gaya hidup mewah kelompok penguasa dan
             menipisnya  kehidupan  keagamaan  ummah.       Mereka
             berupaya  untuk  kembali  kepada  kehidupan  sederhana  yang
             dijalani kaum Muslim awal di Madinah, mengenakan pakaian
             bersahaja yang terbuat dari wol kasar (dalam bahasa Arab
             disebut  shuf)  yang  diduga  merupakan  pakaian  kegemaran
             Nabi.  Berdasarkan  itulah  mereka  memperoleh  sebutan
             sebagai “sufi”. Keadilan sosial tetap merupakan hal penting
             dalam  ajaran  mereka,  seperti  yang  dijelaskan  oleh  louis




                            ~396~ (pustaka-indo)
   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407   408