Page 408 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 408

http://pustaka-indo.blogspot.com

                   Kukagumi.
                   Maka dalam satu cara kita
                   Bersatu, dan tunggal;
                   Namun tetap terpisah
                   tempat kita bersemayam untuk selamanya.
                   Meskipun dari tatapanku
                   Kekaguman  yang  dalam  telah  menyembunyikan
                   Wajah-Mu,
                   Dalam Kemuliaan yang menakjubkan,
                                                            33
                   kurasakan sentuhan-Mu di dalam batinku.
             Penekanan pada penyatuan dengan Tuhan berakar dari cita-
             cita  tauhid  di  dalam  Al-Quran:  dengan  cara  mengumpulkan
             dirinya  yang  menghilang,  seorang  mistikus  akan  mengalami
             kehadiran Tuhan di dalam keutuhan pribadi.

             Al-Junaid sepenuhnya sadar akan bahaya mistisisme. Orang-
             orang tak terlatih, yang tidak memiliki bekal nasihat seorang
             pir dan kerasnya latihan sufi, akan mudah menyalahpahami
             ekstasi seorang mistik dan mengambil gagasan yang sangat
             simplistik  tentang  apa  yang  dimaksudkannya  ketika  dia
             berkata  bahwa  dirinya  telah  bersatu  dengan  Tuhan.  Klaim-
             klaim  besar  seperti  yang  dikemukakan  oleh  Bistami  pasti
             akan membangkitkan amarah masyarakat. Pada tahap awal
             ini, sufisme hanya merupakan gerakan minoritas, dan kaum
             ulama  sering  memandangnya  sebagai  bid‘ah  yang  tidak
             autentik.  Akan  tetapi,  murid  Al-Junaid  yang  terkemuka,
             Husain  ibn  Manshur  (biasa  dikenal  dengan  sebutan  Al-
             Hallaj)  telah  melempar  api,  dan  menjadi  martir  karena
             keyakinan  mistiknya.  Karena  berkeliling  Irak  untuk
             mengampanyekan  penggulingan  khalifah  dan  penegakan
             suatu  tatanan  sosial  baru,  dia  dipenjara  oleh  penguasa  dan
             disalib seperti pahlawan idamannya, Yesus. Dalam keadaan
             ekstasinya,  Al-Hallaj  berseru:  “Akulah  Sang  Kebenaran!”
             Menurut Injil, Yesus pernah membuat pernyataan yang sama
             ketika menyatakan bahwa dirinya adalah Jalan, Kebenaran,



                            ~401~ (pustaka-indo)
   403   404   405   406   407   408   409   410   411   412   413