Page 409 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 409
http://pustaka-indo.blogspot.com
dan Kehidupan. Al-Quran sering mengutuk keyakinan
Kristen tentang Inkarnasi Tuhan di dalam Kristus sehingga
tidaklah mengherankan jika kaum Muslim dibuat kaget oleh
seruan ekstatik Al-Hallaj. Al-Haqq (Kebenaran) adalah
salah satu nama Tuhan, dan adalah musyrik bagi seorang
manusia untuk menyandang titel ini. Al-Hallaj sebenarnya
mengungkapkan perasaannya tentang penyatuan diri dengan
Tuhan yang begitu dekat sehingga dia merasa seakan-akan
berada dalam satu identitas dengan Tuhan. Seperti
dikatakannya dalam salah satu syairnya:
Aku adalah Dia yang kucintai dan Dia yang
kucintai adalah aku.
Kami adalah dua jiwa dalam satu tubuh.
Jika engkau lihat aku, engkau lihat Dia.
Dan jika engkau lihat Dia, engkau lihat
kami. 34
Ini adalah sebuah ungkapan yang berani tentang peniadaan
diri dan penyatuan dengan Tuhan, yang disebut oleh gurunya,
Al-Junaid, sebagai fana’. Al-Hallaj menolak untuk menarik
kembali pernyataan itu ketika dia dituduh menghujat dan lebih
memilih mati.
Ketika dibawa ke tiang salib dan melihat kayu
melintang beserta paku-pakunya, dia menoleh ke arah
orang-orang dan mengucapkan doa yang diakhiri
dengan kata-kata berikut: “Dan hamba-hamba-Mu ini
berkumpul untuk membunuhku, dalam semangat membela
agama-Mu dan ingin mencapai keridaan-Mu, ampunilah
mereka, ya Allah, dan kasihilah mereka; sebab jika
sekiranya Engkau telah menampakkan kepada mereka
apa yang telah Engkau tampakkan kepadaku, mereka
tak akan melakukan apa yang telah mereka lakukan;
dan sekiranya Engkau telah bersembunyi dariku
seperti Engkau telah bersembunyi dari mereka, tentu
aku tidak akan merasakan penderitaan ini. Kemuliaan
ada pada-Mu dalam apa pun yang Engkau lakukan, dan
~402~ (pustaka-indo)