Page 45 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 45

http://pustaka-indo.blogspot.com

                   mengusahakan  tanah  itu;  tetapi,  ada  kabut
                   naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh
                   permukaan  bumi  itu—ketika  itulah  TUHAN  Allah
                   membentuk manusia (adâm) itu dari debu tanah
                   (adâmah)  dan  mengembuskan  napas  hidup  ke
                   dalam  hidungnya;  demikianlah  manusia  itu
                                               6
                   menjadi makhluk yang hidup.
             Ini benar-benar merupakan titik berangkat yang baru. Alih-
             alih  berkonsentrasi  kepada  penciptaan  dunia  dan  pada
             periode prasejarah sebagaimana kaum pagan sezamannya di
             Mesopotamia  dan  Kanaan,  J  lebih  tertarik  pada  periode
             historis yang biasa. Tak terdapat ketertarikan yang sungguh-
             sungguh  tentang  penciptaan  di  Israel  hingga  abad  keenam
             SM  ketika  pengarang  yang  kita  sebut  “P”  menuliskan
             kisahnya  yang  hebat  dalam  apa  yang  sekarang  merupakan
             bab  pertama  Kitab  Kejadian.  J  tidak  secara  mutlak  yakin
             bahwa  Yahweh  adalah  satu-satunya  pencipta  langit  dan
             bumi.  Namun,  yang  paling  mencolok  adalah  persepsi  J
             tentang  perbedaan  nyata  antara  manusia  dan  tuhan.
             Bukannya  tersusun  dari  zat  suci  yang  sama  dengan
             tuhannya,  manusia  (adâm),  bagai  sebuah  permainan  kata,
             adalah bagian dari tanah (adâmah).

             Tidak  seperti  tetangga  pagannya,  J  tidak  mengesampingkan
             sejarah duniawi sebagai sejarah yang profan, lemah, dan tak
             substansial  dibandingkan  dengan  sejarah  dewa-dewa  yang
             suci  dan  primordial.  Dia  bergegas  melewati  peristiwa-
             peristiwa prasejarah hingga tiba di penghujung periode mitis,
             yang  mencakup  kisah-kisah  seperti  Air  Bah  dan  Menara
             Babel, kemudian tiba di permulaan sejarah Israel. Ini secara
             mendadak diawali pada Bab 12 tatkala manusia Abram, yang
             kemudian  diberi  nama  baru  Abraham  (“Bapa  Sejumlah
             Besar  Bangsa”),  diperintahkan  oleh  Yahweh  meninggalkan
             keluarganya di Haran, yang kini menjadi wilayah timur Turki,




                            ~38~ (pustaka-indo)
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50