Page 47 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 47
http://pustaka-indo.blogspot.com
kontroversial: dia mengatakan kepada Musa bahwa
Abraham memanggilnya “El Shaddai” dan tidak mengetahui
7
nama suci “Yahweh”. Kesenjangan itu tampaknya tidak
terlalu merisaukan para penulis atau editor biblikal. J
selamanya menyebut tuhannya “Yahweh”: pada masa dia
menuliskan itu, Yahweh memang adalah Tuhan Israel dan
itulah kenyataannya. Agama Israel bersifat pragmatis dan
hanya sedikit memedulikan perincian spekulatif semacam ini
yang biasanya menarik perhatian kita sekarang. Namun
demikian, kita tidak bisa berasumsi bahwa Abraham dan
Musa beriman kepada Tuhan mereka dengan cara
sebagaimana kita saat ini. Kisah-kisah biblikal dan sejarah
Israel begitu populer sehingga kita cenderung
memproyeksikan pengetahuan kita tentang agama Yahudi
yang kemudian kepada tokoh-tokoh sejarah awal yang
terkemuka ini. Oleh karena itu, sering kita asumsikan bahwa
ketiga patriark Israel—Abraham, putranya Ishak, dan
cucunya Yakub—adalah monoteis, bahwa mereka beriman
kepada hanya satu Tuhan. Keadaannya barangkali tidak
demikian. Bahkan, mungkin lebih akurat untuk menyebut
orang-orang Ibrani awal ini adalah kaum pagan yang banyak
memiliki kesamaan kepercayaan keagamaan dengan
tetangga mereka di Kanaan. Mereka mungkin sekali juga
meyakini eksistensi sesembahan, seperti Marduk, Baal, dan
Anat. Mungkin pula tidak semua mereka menyembah ilah
yang sama: barangkali Tuhan Abraham adalah “Takut” atau
“Saudara Sesuku”, Tuhan Ishak adalah “Yang Perkasa”, dan
Tuhan Yakub adalah tiga tuhan yang berbeda. 8
Kita bisa melangkah lebih jauh. Adalah sangat mungkin
bahwa Tuhan Abraham adalah El, Tuhan Tertinggi Kanaan.
Tuhan itu memperkenalkan dirinya kepada Abraham sebagai
El Shaddai (El Pegunungan), salah satu gelar tradisional El. 9
~40~ (pustaka-indo)