Page 49 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 49

http://pustaka-indo.blogspot.com
             semua penjuru atau dalam diri orang tak dikenal yang sedang
             berpapasan.  Tampaknya  orang  awam  percaya  bahwa
             pertemuan ilahi seperti itu mungkin terjadi dalam kehidupan
             mereka: ini bisa menjelaskan cerita aneh dalam Kisah para
             Nabi  ketika,  di  akhir  abad  pertama  M,  rasul  Paulus  dan
             muridnya,  Barnabas,  keliru  dikira  Zeus  dan  hermes  oleh

             orang-orang listra, kawasan yang kini adalah Turki. 11

             Dalam  cara  yang  hampir  sama,  ketika  orang  Israel
             menengok  ke  masa  lalu  kejayaan  mereka,  mereka  melihat
             Abraham,  Ishak,  dan  Yakub  hidup  secara  akrab  dengan
             tuhan  mereka.  El  memberi  mereka  saran  yang  bersahabat,
             seperti  halnya  seorang  syaikh  atau  kepala  kafilah:  dia
             mengarahkan  pengembaraan  mereka,  memberi  tahu  siapa
             yang  baik  untuk  dinikahi,  dan  berbicara  kepada  mereka  di
             dalam  mimpi.  Terkadang  mereka  seakan-akan  melihat  dia
             dalam  rupa  manusia—sebuah  gagasan  yang  nantinya
             menjadi pangkal masalah bagi orang Israel. Dalam Kejadian
             18, J mengatakan kepada kita bahwa Tuhan menampakkan
             diri  kepada  Abraham  di  dekat  pohon  tarbantin  di  Mamre,
             dekat  Hebron.  Abraham  menengadahkan  pandangan  dan
             melihat  tiga  orang  tak  dikenal  mendekati  tendanya  di  siang
             hari  yang  terik.  Dengan  sopan  santun  lazim  Timur  Tengah,
             dia  mempersilakan  ketiga  orang  itu  duduk  dan  beristirahat,
             sementara dia bersegera menyiapkan makanan buat mereka.
             Di  tengah-tengah  percakapan,  terungkaplah,  dengan  sangat
             alami,  bahwa  satu  di  antara  tiga  orang  tersebut  tak  lain
             adalah tuhannya, yang oleh J disebut “Yahweh”. Sedangkan
             dua  lelaki  lain  ternyata  adalah  malaikat.  Tak  seorang  pun
             yang  tampak  terkejut  oleh  pengungkapan  ini.  Ketika  J
             menulis pada abad kedelapan SM, tak ada orang Israel yang
             berharap  untuk  “melihat”  Tuhan  dengan  cara  seperti  ini:
             kebanyakan  akan  menanggapinya  sebagai  sesuatu  yang
             sangat  mengejutkan.  E,  yang  sezaman  dengan  J,  merasa



                            ~42~ (pustaka-indo)
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54