Page 50 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 50
http://pustaka-indo.blogspot.com
kisah-kisah lama tentang keintiman para patriark dengan
Tuhan agak tidak biasa: ketika E menceritakan kisah
pertemuan Abraham atau Yakub dengan Tuhan, dia lebih
suka merentangkan jarak dalam kejadian itu dan mengurangi
unsur antropomorfis dalam legenda tua itu. Dengan demikian,
dia berkata bahwa Tuhan berbicara kepada Abraham melalui
malaikat. Namun, J tidak menyukai cara yang bertele-tele ini
dan mempertahankan cita rasa kuno tentang epifani primitif
ini dalam kisah-kisahnya.
Yakub juga mengalami sejumlah epifani. Pada suatu
kesempatan, dia memutuskan kembali ke haran untuk
mencari istri dari kalangan kerabatnya di sana. Belum lama
berjalan, dia tertidur di Luz dekat Bukit Yordan, dengan
berbantalkan sebuah batu. Malam itu dia bermimpi melihat
sebuah tangga yang menghubungkan langit dan bumi:
malaikat naik turun antara alam tuhan dan alam manusia. Ini
mengingatkan kita kembali tentang zigguratnya Marduk: di
puncaknya, karena mengawang di antara langit dan bumi,
manusia dapat bertemu dengan dewa-dewa. Pada puncak
tangga dalam mimpinya, Yakub bertemu El, yang
memberkatinya dan memberinya janji sebagaimana yang
diberikannya kepada Abraham: keturunan Yakub akan
berkembang menjadi sebuah bangsa yang besar dan akan
menguasai tanah Kanaan. Dia juga membuat janji yang
memberi kesan mendalam pada Yakub, seperti akan kita
saksikan nanti. Agama pagan sering bersifat teritorial: suatu
tuhan hanya memiliki yurisdiksi atas suatu kawasan tertentu,
dan adalah bijaksana untuk menyembah tuhan-tuhan
setempat ketika bepergian ke wilayah lain. Namun, El
menjanjikan Yakub bahwa dia akan melindunginya ketika dia
meninggalkan Kanaan dan mengembara di negeri asing:
“Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau ke
12
mana pun engkau pergi.” Cerita epifani awal ini
~43~ (pustaka-indo)