Page 48 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 48

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Di  tempat  lain,  dia  disebut  El  Eliyon  (Tuhan  Yang
             Mahatinggi)  atau  El  dari  Betel.  Nama  Tuhan  Tertinggi
             Kanaan terekam dalam nama-nama berbahasa Ibrani, seperti
             Israel  atau  Ishmael.  Mereka  mengalaminya  melalui  cara-
             cara yang tidak lazim bagi kaum pagan Timur Tengah. Akan
             kita  saksikan  bahwa  beberapa  abad  kemudian  orang  Israel
             menemukan  mana  atau  “kesucian”  Yahweh  sebagai
             pengalaman yang menggentarkan. Di gunung Sinai, misalnya,
             dia  menampakkan  diri  kepada  Musa  di  tengah  letusan
             gunung  api  yang  menginspirasikan  kekaguman.  Sebagai
             perbandingan,  El  bagi  Abraham  adalah  tuhan  yang  sangat
             lembut.  Dia  menampakkan  diri  kepada  Abraham  sebagai
             seorang  teman  dan  kadang  dengan  rupa  manusia.  Jenis
             penampakan ini, disebut sebagai epifani, cukup lazim di dunia
             pagan  kuno.  Meskipun  biasanya  dewa-dewa  tidak
             diharapkan  campur  tangan  langsung  terhadap  kehidupan
             terbatas  umat  manusia,  beberapa  individu  istimewa  di  era
             mitikal  telah  bertemu  muka  dengan  dewa-dewa  mereka.
             Iliad sarat dengan epifani semacam itu. Para dewa dan dewi
             menampakkan  diri  kepada  orang-orang  Yunani  dan  Trojan
             melalui  mimpi,  ketika  batas  antara  alam  manusia  dan  alam
             suci  diyakini  sedang  didekatkan.  Pada  bagian  paling  akhir
             dari Iliad,  Priam  dibimbing  menuju  kapalkapal  Yunani  oleh
             seorang  pemuda  tampan  yang  kemudian  memperkenalkan
             dirinya sebagai Hermes. 10

             Ketika  orang  Yunani  melihat  kembali  ke  zaman  keemasan
             pahlawan-pahlawan  mereka,  mereka  merasa  begitu  dekat
             dengan  para  dewa  yang,  pada  dasarnya,  berwatak  sama
             dengan  manusia.  Kisah-kisah  penampakan  tuhan  ini
             mengungkapkan  visi  holistik  pagan:  ketika  yang  suci  tidak
             berbeda secara esensial dengan semesta maupun manusia, ia
             dapat dialami tanpa susah payah. Dunia penuh dengan dewa,
             yang  dapat  dirasakan  secara  tak  terduga  kapan  saja,  di



                            ~41~ (pustaka-indo)
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53