Page 488 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 488

http://pustaka-indo.blogspot.com
             oleh  kebobrokan  gereja,  seperti  yang  sering  diduga  orang,
             atau karena kemerosotan semangat keagamaan. Sebaliknya,
             justru  terdapat  antusiasme  keagamaan  di  Eropa  yang
             mendorong  orang  untuk  mengkritik  berbagai  pelanggaran
             yang  sebelumnya  dibiarkan  terjadi.  Semua  ide  aktual  kaum
             Reformis berpangkal dari teologi Katolik Abad Pertengahan.
             Kebangkitan  nasionalisme  dan  kota-kota  di  Jerman  dan
             Swiss  juga  ikut  berperan,  demikian  pula  kesalehan  dan
             kesadaran  teologis  baru  di  kalangan  awam  selama  abad
             keenam  belas.  Di  Eropa  juga  terjadi  kebangkitan
             individualisme yang terkait dengan perubahan radikal perilaku
             keagamaan  saat  itu.  Mereka  tak  lagi  mengungkapkan
             keimanan  mereka  secara  kolektif  dan  lahiriah,  tetapi  mulai
             menjelajahi  konsekuensi  batiniah  agama.  Semua  faktor  ini
             berpengaruh  terhadap  perubahan  berat  dan  besar  yang
             mendorong Barat ke arah modernitas.

             Sebelum  konversinya,  Luther  nyaris  berputus  asa  akan
             kemungkinan untuk menyenangkan Tuhan yang lambat laun
             mulai dibencinya:


                   Meski  aku  menjalani  kehidupan  tanpa  dosa
                   sebagai  seorang  biarawan,  aku  tetap  merasa
                   sebagai pendosa dengan kesadaran yang gelisah
                   di  hadapan  Tuhan.  Aku  pun  tak  bisa  percaya
                   bahwa  aku  telah  menyenangkannya  dengan  amal-
                   amalku.  Bukannya  mencintai  Tuhan  yang  akan
                   menghukum     pelaku    dosa,     aku    justru
                   menentangnya. Aku seorang biarawan yang baik,
                   dan berpegang pada ordo begitu teguh sehingga
                   jika  seorang  biarawan  bisa  naik  ke  surga
                   melalui   disiplin    monastik,   akulah    sang
                   biarawan itu. Semua rekanku di biara menjadi
                   saksi  atas  hal  ini  ….  Namun  demikian,
                   nuraniku  tak  mau  memberi  kata  pasti,  aku
                   selalu  ragu-ragu  dan  berkata,  “Engkau  tidak
                   mengerjakannya  dengan  benar.  Pertobatanmu


                            ~481~ (pustaka-indo)
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493