Page 493 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 493

http://pustaka-indo.blogspot.com
             lebih besar dan penyebaran doktrin baru sebagai panji-panji
             berbagai  sekte  yang  sama  membingungkan  dan  lemahnya
             dengan doktrin yang ingin digantikannya.

             Luther mengklaim bahwa dia telah dilahirkan kembali ketika
             merumuskan  doktrinnya  tentang  justifikasi,  namun  pada
             kenyataannya  kecemasannya  belum  sepenuhnya  terhapus.
             Dia  masih  merupakan  seorang  yang  terusik,  pemarah,  dan
             kasar.  Semua  tradisi  agama  besar  memandang  bahwa  batu
             ujian setiap spiritualitas adalah pada sejauh mana ajarannya
             bisa  dipadukan  dengan  kehidupan  sehari-hari.  Seperti  yang
             dikatakan  oleh  Buddha,  setelah  mengalami  pencerahan,
             orang  harus  “kembali  ke  tempat  perdagangan”  dan
             mengamalkan kasih sayang bagi semua makhluk hidup. Rasa
             damai,  tenteram,  dan  cinta  kebaikan  merupakan  ciri  semua
             pandangan  keagamaan  yang  sejati.  Akan  tetapi,  Luther
             adalah  seorang  anti-Semit  yang  picik,  misogonis,  penuh
             kebencian  dan  ketakutan  terhadap  seksualitas,  dan
             berkeyakinan  bahwa  seluruh  petani  pemberontak  harus
             ditumpas.  Visinya  tentang  Tuhan  yang  pemarah  telah
             memenuhi  dirinya  dengan  kemarahan  pribadi,  dan  ada
             pendapat yang mengatakan bahwa karakternya yang agresif
             itu  sangat  berbahaya  bagi  Reformasi.  Di  awal  kariernya
             sebagai seorang pembaru, banyak gagasannya yang diterima
             di  kalangan  kaum  Katolik  ortodoks,  dan  mereka  mengakui
             bahwa  gagasan  itu  akan  memberikan  vitalitas  baru  kepada
             gereja,  tetapi  perilaku  agresif  Luther  telah  menyebabkan
             gagasannya dijangkiti prasangka yang tidak perlu. 29

             Dalam rentang waktu yang panjang, Luther menjadi kurang
             penting  dibandingkan  John  Calvin  (1509-64).  Reformasi
             Swiss  dari  Calvin,  yang  didasarkan  pada  ideal-ideal
             Renaisans dalam kadar yang lebih tinggi daripada Reformasi
             Luther, berpengaruh besar terhadap etos Barat yang sedang



                            ~486~ (pustaka-indo)
   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498