Page 525 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 525
http://pustaka-indo.blogspot.com
terhadap dirinya sendiri; tidak seperti kebanyakan orang
sezamannya, dia yakin bahwa tak ada jalan untuk
membuktikan eksistensi Tuhan. Ketika membayangkan
dirinya berdebat dengan seseorang yang secara mendasar
tidak bisa mempercayai Tuhan, Pascal tak bisa menemukan
argumen untuk meyakinkan orang itu. Ini merupakan
perkembangan baru dalam sejarah monoteisme. Hingga saat
itu tak seorang pun yang secara serius mempertanyakan
eksistensi Tuhan. Pascal adalah orang pertama yang
mengakui bahwa, di dunia yang baru ini, keyakinan pada
Tuhan hanya mungkin menjadi sebuah pilihan pribadi. Dalam
hal ini, dia adalah tokoh modern pertama.
Implikasi pendekatan Pascal terhadap persoalan eksistensi
Tuhan bersifat revolusioner, tetapi tidak pernah secara resmi
diterima oleh gereja mana pun. Para apologis Kristen
umumnya lebih menyukai pendekatan rasionalistik Leonard
Lessius, yang akan didiskusikan pada bagian akhir buku ini.
Akan tetapi, pendekatan semacam itu hanya akan
mengantarkan pada konsepsi ketuhanan para filosof, bukan
Tuhan menurut wahyu yang dialami oleh Pascal. Iman,
menurutnya, bukanlah penegasan rasional berdasarkan akal
sehat. Iman adalah pertaruhan. Adalah mustahil untuk
membuktikan bahwa Tuhan itu ada, tetapi sama mustahilnya
bagi akal untuk membantah bukti eksistensinya: “Kita tak
mampu mengetahui apakah [Tuhan] itu atau apakah dia ada
…. Akal tidak bisa memutuskan persoalan ini. Kekacauan
tanpa batas memisahkan kita. Pada ujung terjauh dari jarak
yang tak berhingga ini, sekeping uang logam diputar untuk
mendapatkan sisi atas atau bawah. Apa taruhan Anda?” 4
Namun, taruhan ini tidak bersifat irasional sepenuhnya.
Memihak Tuhan merupakan keputusan yang
menguntungkan. Dengan memilih percaya kepada Tuhan,
demikian Pascal melanjutkan, risikonya terbatas tetapi
~518~ (pustaka-indo)