Page 526 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 526

http://pustaka-indo.blogspot.com
             keuntungannya  tak  terbatas.  Ketika  iman  Kristen  terus
             berkembang,  orang  akan  menjadi  sadar  akan  pencerahan
             yang berkelanjutan, kesadaran tentang kehadiran Tuhan yang
             merupakan pertanda pasti tentang penyelamatan. Tidak ada
             gunanya  bergantung  pada  autoritas  eksternal;  setiap  orang
             Kristen bertanggung jawab atas dirinya sendiri.


             Pesimisme  Pascal  diimbangi  oleh  kesadaran  yang  semakin
             bertumbuh  di  dalam  Pensées  bahwa  begitu  taruhan  telah
             ditetapkan,  Tuhan  yang  tersembunyi  akan  mewahyukan
             dirinya kepada siapa pun yang mencarinya. Pascal membuat
             Tuhan seakanakan berfirman: “engkau tidak akan mencariku,
                                                  5
             jika  engkau  belum  menemukan  aku.”   Benar,  manusia
             menerobos  jalan  menuju  Tuhan  yang  jauh  dengan  argumen
             dan logika atau dengan menerima ajaran gereja institusional.
             Namun, dengan membuat keputusan pribadi untuk berserah
             diri kepada Tuhan, orang yang beriman merasa diri mereka
             berubah,  menjadi  “beriman,  jujur,  rendah  hati,  bersyukur,
                                                            6
             penuh  dengan  amal  baik,  seorang  sahabat  sejati”.   Pada
             akhirnya,  seorang  Kristen  akan  menemukan  bahwa
             kehidupan  menjadi  berarti  setelah  menghadirkan  iman  dan
             membangun rasa kehadiran Tuhan di tengah kehampaan dan
             keputusasaan.  Tuhan  adalah  sebuah  realitas  karena  dia
             berkarya.  Iman  bukanlah  kepastian  intelektual,  melainkan
             lompatan  ke  dalam  kegelapan  dan  pengalaman  yang
             membawa pencerahan moral.

             René  Descartes  (1596-1650),  seorang  tokoh  baru  lainnya,
             memiliki  keyakinan  yang  lebih  besar  terhadap  kemampuan
             akal  untuk  menemukan  Tuhan.  Dia  bahkan  mengatakan
             bahwa akal semata mampu memberikan kepastian yang kita
             cari.  Dia  tidak  akan  sepakat  dengan  cara  taruhan  Pascal,
             karena  hal  itu  didasarkan  pada  pengalaman  yang  murni
             subjektif,  meskipun  pembuktian  eksistensi  Tuhan  yang



                            ~519~ (pustaka-indo)
   521   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531