Page 532 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 532

http://pustaka-indo.blogspot.com
             dan sering dicurigai. Tuhan kaum mistik, yang eksistensinya
             dirasakan melalui pengalaman keagamaan, tidak dikenal oleh
             orang-orang  seperti  Descartes,  yang  baginya  kontemplasi
             semata-mata merupakan aktivitas otak.

             Fisikawan  Inggris,  Isaac  Newton  (1642-1724),  yang  juga
             telah mereduksi Tuhan ke dalam sistem mekaniknya sendiri,
             tak  kalah  bersemangatnya  untuk  menjauhkan  Kristen  dari
             misteri.  Titik  berangkatnya  adalah  dari  mekanika,  bukan
             matematik,  karena  seorang  ilmuwan  harus  belajar
             menggambar  sebuah  lingkaran  secara  akurat  sebelum  dia
             dapat menguasai geometri. Jika Descartes menemukan bukti
             dengan urutan diri, Tuhan, dan alam, Newton mengawalinya
             dengan  upaya  menjelaskan  alam  fisik,  yang  di  dalam
             sistemnya  Tuhan  merupakan  bagian  yang  esensial.  Dalam
             fisika  Newton,  alam  sama  sekali  bersifat  pasif:  Tuhan
             merupakan satu-satunya sumber aktivitas. Dengan demikian,
             seperti  dalam  pemikiran  Aristoteles,  Tuhan  sekadar
             merupakan  kelanjutan  dari  tatanan  alam  fisik.  Dalam
             karyanya  yang  utama  Philosophiae  Naturalis  Principia
             (1687),  Newton  ingin  menggambarkan  hubungan  antara
             berbagai  benda  langit  dan  bumi  secara  matematis  untuk
             memperoleh sebuah sistem yang koheren dan komprehensif.
             gaya gravitasi, yang diperkenalkan Newton, mempersatukan
             komponen-komponen      yang   membentuk     sistemnya.
             Penemuan Newton tentang gravitasi diserang oleh beberapa
             ilmuwan  yang  menuduh  Newton  kembali  kepada  gagasan
             Aristoteles  tentang  daya  tarik  materi.  Pandangan  tersebut
             dinilai  tidak  sejalan  dengan  gagasan  Protestan  tentang
             kekuasaan  mutlak  Tuhan.  Newton  menolak  hal  ini:  Tuhan
             yang berdaulat berkedudukan sentral di dalam seluruh sistem
             yang  dibangunnya,  karena  tanpa  ada  seorang  Mekanik
             ilahiah seperti itu sistem tersebut tidak akan pernah ada.





                            ~525~ (pustaka-indo)
   527   528   529   530   531   532   533   534   535   536   537