Page 533 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 533
http://pustaka-indo.blogspot.com
Berbeda dengan Pascal dan Descartes, Newton merasa
yakin telah mendapatkan bukti tentang eksistensi Tuhan
ketika berkontemplasi tentang alam. Mengapa gravitasi
internal benda-benda langit tidak menarik semua benda itu
menjadi satu massa yang besar? Karena benda-benda
tersebut telah dengan cermat disebarkan di angkasa dengan
jarak yang cukup jauh untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Newton menjelaskan kepada sahabatnya Richard Bentley,
Dekan St. Paul’s, bahwa ini mustahil terjadi tanpa adanya
satu Pengawas ilahi yang berkecerdasan: “Saya kira ini tidak
bisa dijelaskan semata-mata sebagai kekuatan alam, saya
terdorong untuk menisbahkannya kepada penjagaan dan
11
rancangan suatu agen sukarela.” Sebulan kemudian dia
menulis lagi kepada Bentley: “gravitasi mungkin dapat
menggerakkan planet-planet namun, tanpa kekuatan ilahiah,
gravitasi takkan pernah bisa membuat planet-planet itu
bergerak Sirkular terhadap Matahari sebagaimana adanya.
Dengan alasan ini dan beberapa alasan lainnya, saya
terdorong untuk menisbahkan kerangka Sistem ini kepada
12
suatu Agen yang berkecerdasan.” Jika, misalnya, bumi
berevolusi pada porosnya dengan kecepatan seratus mil per
jam, bukannya seribu mil per jam, maka malam akan menjadi
sepuluh kali lebih panjang dan alam akan menjadi terlalu
dingin untuk bisa menopang kehidupan; selama siang hari
yang panjang, panas akan menghanguskan semua tumbuhan.
Wujud yang telah merancang semua ini dengan sangat
sempurna pasti merupakan Mekanik yang sangat cerdas.
Selain berkecerdasan, Agen ini pasti memiliki kekuatan luar
biasa untuk menata semua benda yang bermassa besar itu.
Newton menyimpulkan bahwa kekuatan primal yang telah
menggerakkan sistem yang tak terbatas dan rumit ini adalah
dominatio (penguasa), satu-satunya yang bertanggung
jawab atas alam semesta dan menjadikan Tuhan bersifat
~526~ (pustaka-indo)