Page 536 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 536

http://pustaka-indo.blogspot.com
             penampakan, dan gerak kepada sebagian ruang. Penjelasan
             ini  dapat  bersesuaian  dengan  doktrin  Kristen  tentang
             penciptaan dari ketiadaan karena Tuhan telah mengeluarkan
             substansi  material  dari  ruang  kosong:  materi  telah
             diciptakannya dari kehampaan.

             Seperti  Descartes,  Newton  tidak  tertarik  untuk  mengkaji
             misteri, yang dipersamakannya sama dengan kebodohan dan
             takhayul.  Dia  sangat  berkeinginan  untuk  membersihkan
             Kristen  dari  hal-hal  yang  berbau  mukjizat,  meski  itu
             membuatnya  bertentangan  dengan  doktrin  krusial  seperti
             ketuhanan Yesus. Selama 1670-an, dia memulai sebuah studi
             teologis  serius  tentang  doktrin  Trinitas  dan  tiba  pada
             kesimpulan bahwa doktrin itu diselundupkan ke dalam gereja
             oleh  Athanasius  untuk  mencari  muka  orang-orang  pagan
             yang  baru  menganut  agama  Kristen.  Ariuslah  yang  benar:
             Yesus pasti bukan Tuhan, dan bagian-bagian Perjanjian Baru
             yang  dipakai  untuk  “membuktikan”  kebenaran  doktrin
             Trinitas dan Inkarnasi adalah palsu. Athanasius dan kawan-
             kawannya telah membuat dan menambahkan bagian-bagian
             itu  ke  dalam  kanon  kitab  suci,  agar  mendukung  fantasi-
             fantasi  primitif  kasar  yang  menarik  massa:  “hanya  manusia
             yang percaya takhayul dan berkarakter dangkal yang dapat
             memperoleh  kepuasan  dari  penjelasan  atas  soal  agama
             berdasarkan  misteri,  dan  karena  alasan  itu  maka  apa  yang
             sangat mereka sukai adalah apa yang paling sedikit mereka
                     14
             pahami.”   Menghilangkan  omong  kosong  ini  dari  iman
             Kristen  menjadi  obsesi  Newton.  Pada  awal  1680-an,
             beberapa  waktu  menjelang  penerbitan  Principia,  Newton
             mulai  mengerjakan  sebuah  risalah  yang  dia  sebut  The
             Philosophical  Origins  of  Gentile  Theology.  Risalah  ini
             berpendapat  bahwa  Nabi  Nuh  telah  menegakkan  agama
             primordial—teologi  non-Yahudi—yang  bebas  dari  takhayul
             dan  mengajarkan  penyembahan  rasional  terhadap  satu



                            ~529~ (pustaka-indo)
   531   532   533   534   535   536   537   538   539   540   541