Page 534 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 534

http://pustaka-indo.blogspot.com
             ilahiah. Edward Pococke, profesor bahasa Arab pertama di
             Oxford, menyatakan kepada Newton bahwa kata latin deus
             berasal  dari  bahasa  Arab  du  (Tuhan).  Penguasa,  dengan
             demikian,  merupakan  sifat  Tuhan  yang  lebih  esensial
             daripada kesempurnaan yang menjadi titik pangkal Descartes
             dalam  mendiskusikan  Tuhan.  Dalam  “General  Scholium”
             yang   berisi   kesimpulan   dari   Principia,   Newton
             mendeduksikan  semua  sifat  Tuhan  yang  lain  dari  sifat
             mahakuasa dan mahabijaksana:

                   Sistem  mahaindah  yang  terdiri  atas  matahari,
                   planet,  dan  komet-komet  ini  hanya  mungkin
                   berasal  dari  rancangan  dan  kekuasaan  Wujud
                   yang cerdas dan perkasa …. Dia abadi dan tak
                   terbatas,  mahakuasa  dan  maha  mengetahui;
                   artinya,  keberadaannya  tak  berawal  dan  tak
                   berakhir;    kehadirannya    mencakup    segala
                   ketakterbatasan; dia mengatur segala sesuatu,
                   dan mengetahui segala sesuatu yang akan atau
                   dapat  dilakukan  ….  Kita  mengenalnya  hanya
                   melalui  rancangannya  yang  mahabijaksana  dan
                   mahaunggul,  dan  sebab-sebab  akhir;  kita
                   mengagumi    kesempurnaannya;     namun     kita
                   memuliakan dan memujanya karena kekuasaannya:
                   sebab  kita  memujanya  karena  kita  adalah
                   hambanya;  dan  tuhan  tanpa  kekuasaan,  rahmat
                   pemeliharaan,  dan  kedudukan  sebagai  sebab-
                   sebab  akhir  tak  lebih  merupakan  Takdir  dan
                   Kodrat.  Keharusan  metafisikal  buta,  yang
                   selalu sama di mana-mana, takkan menghasilkan
                   keragaman.  Semua  keragaman  yang  kita  temukan
                   pada  waktu  dan  tempat  yang  berbeda  ini
                   tentulah  bersumber  dari  gagasan  dan  kehendak
                   sebuah Wujud yang pasti ada. 13
             Newton tidak menyebut-nyebut Alkitab: kita mengenal Tuhan
             hanya  melalui  kontemplasi  tentang  alam.  Hingga  saat  itu,
             doktrin  tentang  penciptaan  merupakan  sebuah  kebenaran




                            ~527~ (pustaka-indo)
   529   530   531   532   533   534   535   536   537   538   539