Page 541 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 541

http://pustaka-indo.blogspot.com
             ini.  Pemaksaan  masyarakat  untuk  beriman  kepada  doktrin-
             doktrin ortodoks sangat mengejutkan terutama bagi era yang
             sedang  terpikat  pada  kesadaran  tentang  kemerdekaan  dan
             kebebasan nurani. Banjir darah yang dipicu oleh Reformasi
             dan segala akibatnya tampak sebagai kesalahan terbesar.

             Akal adalah jawabannya. Akan tetapi, dapatkah Tuhan yang
             telah dilepaskan dari semua misteri—yang selama berabad-
             abad telah membuatnya memiliki nilai religius yang efektif di
             dalam tradisi-tradisi lain— akan menarik minat orang Kristen
             yang lebih imajinatif dan intuitif? Penyair Puritan John Milton
             (1608-74) merasa sangat terusik oleh catatan tentang sikap
             tidak  toleran  gereja.  Milton  adalah  seorang  manusia  sejati
             pada masanya. Melalui risalahnya yang tidak diterbitkan, On
             Christian Doctrine, dia berupaya melakukan reformasi atas
             Reformasi dan menciptakan sebuah kredo keagamaan untuk
             dirinya  sendiri  yang  tidak  bergantung  pada  keyakinan
             maupun keputusan orang lain. Dia juga meragukan doktrin-
             doktrin  tradisional  semacam  Trinitas.  Namun,  penting  untuk
             dicatat  bahwa  pahlawan  sejati  dalam  karya  utamanya
             Paradise  Lost  adalah  setan,  bukannya  Tuhan,  yang
             perbuatan-perbuatannya   bertujuan   untuk   meluruskan
             manusia. Setan memiliki banyak sifat orang Eropa baru: dia
             menolak  autoritas,  menentang  kebodohan,  dan  menjadi
             penjelajah  yang  pertama  dalam  pengembaraannya  yang
             berani dari neraka, melintasi chaos menuju bumi yang baru
             diciptakan.  Akan  tetapi,  Tuhan  Milton  tampaknya
             menghadirkan  absurditas  yang  sudah  melekat  di  dalam
             literalisme  Barat.  Tanpa  pemahaman  mistikal  terhadap
             Trinitas, posisi Putra Tuhan menjadi sangat membingungkan
             di dalam puisinya. Tak jelas apakah dia adalah wujud kedua
             di  samping  Tuhan  atau  makhluk  seperti  malaikat  dengan
             derajat yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, dia dan Bapa
             merupakan  dua  wujud  terpisah  yang  mesti  terlibat  dalam




                            ~534~ (pustaka-indo)
   536   537   538   539   540   541   542   543   544   545   546