Page 542 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 542
http://pustaka-indo.blogspot.com
pembicaraan panjang lebar yang menjemukan untuk
mengetahui niat satu sama lain, meskipun sang Putra diakui
sebagai Firman dan hikmat sang Bapa.
Cara Milton menampilkan prapengetahuan Tuhan tentang
peristiwa-peristiwa di bumilah yang membuat konsep
ketuhanannya dapat dipercaya. Karena Tuhan pasti sudah
mengetahui bahwa Adam dan Hawa akan jatuh—bahkan
sebelum setan tiba di bumi—Tuhan mesti mengadakan
justifikasi yang agak khusus bagi tindakannya sebelum
kejadian itu. Dia tidak menyenangi kepatuhan yang terpaksa,
demikian dijelaskannya kepada sang Putra, maka
dianugerahkannya kepada Adam dan Hawa kemampuan
untuk melawan setan. Oleh karena itu, mereka tidak dapat,
demikian argumen Tuhan secara defensif, dibenarkan untuk
menuduh,
Pencipta mereka, atau penciptaan mereka, atau
Nasib mereka;
Seakan-akan Predestinasi berdaulat atas
Kehendak mereka, diatur oleh Ketetapan mutlak
Atau pengetahuan yang telah ada sejak semula:
mereka sendirilah yang memutuskan
Perbuatan mereka sendiri; bukan Aku: jika Aku
mengetahui sejak semula,
Prapengetahuan itu tak berpengaruh apa-apa
terhadap kesalahan mereka,
Yang tentunya membuktikan sejenis
ketidaktahuan azali ...
Kucipta mereka bebas, dan mereka harus tetap
bebas
Hingga mereka membelenggu diri sendiri: Aku
pun mesti mengubah
Watak mereka, dan mengeluarkan Keputusan
agung
Tak dapat berubah, Abadi, yang menobatkan
Kebebasan mereka; mereka sendiri yang
20
menyebabkan kejatuhan mereka.
~535~ (pustaka-indo)