Page 555 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 555
http://pustaka-indo.blogspot.com
untuk mengonversi orang-orang Indian; tapi, oh, siapakah
27
yang akan mengonversi diriku?” Selama perjalanan itu,
kedua Wesley bersaudara itu sangat terkesan pada beberapa
misionaris sekte Moravia, yang meninggalkan semua doktrin
dan mengajarkan bahwa agama adalah urusan hati semata.
Pada 1738, John mendapat pengalaman konversi selama
berlangsungnya pertemuan Moravian di sebuah gereja kecil
di Jalan Aldersgate, London. Pengalaman itu meyakinkannya
bahwa dia telah menerima sebuah misi langsung dari Tuhan
untuk menyiarkan bentuk Kristen baru ini ke seluruh Inggris.
Setelah itu, dia dan para pengikutnya berkeliling negeri,
berdakwah kepada kelas pekerja dan petani di pasar-pasar
dan ladang-ladang.
Pengalaman “terlahir kembali” merupakan sesuatu yang
penting. Adalah “sangat perlu” untuk merasakan “Tuhan
terus-menerus menapasi, sebagaimana adanya, jiwa
manusia”, mengisi seorang Kristen dengan “cinta abadi dan
penuh kasih kepada Tuhan”, yang dengan sadar
dirasakannya dan menjadikan “cinta kepada setiap anak
Tuhan dengan kebaikan, kelembutan dan penderitaan
28
panjang, sesuatu yang alamiah dan diperlukan”. Doktrin
tentang Tuhan tidak bermanfaat dan bahkan bisa merusak.
Efek psikologis firman Kristus terhadap orang yang beriman
merupakan bukti terbaik bagi kebenaran agama.
Sebagaimana dalam Puritanisme, pengalaman emosional
agama merupakan satu-satunya bukti tentang keyakinan
yang sejati dan, dengan demikian, keselamatan. Akan tetapi,
mistisisme-bagi-setiap-orang ini bisa berbahaya. Kaum mistik
telah senantiasa menekankan tentang kesulitan jalan spiritual
dan mengingatkan tentang histeria: kedamaian dan
ketenteraman merupakan pertanda mistisisme sejati. Kristen
yang Terlahir-Kembali ini bisa memicu keriuhan, seperti
ekstasi kasar para penganut Quaker dan Shaker. Ia bisa juga
~548~ (pustaka-indo)