Page 557 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 557

http://pustaka-indo.blogspot.com

                   Darah-Nya  yang  terpuji  mengucur  di  semua
                   bagian  tubuh-Nya:  “Tak  adakah  seseorang,”
                   demikian  Dia  berkata  dengan  nada  sedih  dan
                   pilu,  “yang  mengasihani  dan  berbela  rasa
                   dengan-Ku,  dan  turut  menanggung  derita-Ku,
                   dalam  keadaan  menyedihkan  yang  diakibatkan
                   oleh  para  pendosa  kepada-Ku  khususnya  pada
                   saat seperti ini.” 31
             Marguerite-Marie  adalah  seorang  wanita  yang  sangat
             neurotik, yang mengaku jijik terhadap seks, menderita karena
             kebiasaan  makan  yang  tidak  teratur  dan  memperturutkan
             perilaku  masokistik  untuk  membuktikan  “cinta”nya  kepada
             hati Kudus. Dia memperlihatkan betapa agama hati semata
             bisa  menyesatkan.  Kristus  yang  dialaminya  sering  tak  lebih
             dari  pemenuhan  angan-angan.  Hati  Kudus  memberinya
             kompensasi cinta yang belum pernah dirasakannya: “Engkau
             selamanya  akan  menjadi  pengikut  kecintaan-Nya,  sumber
             kesenangan-Nya dan kurban dari kehendak-Nya,” demikian
             Yesus  berkata  kepadanya.  “Ia  akan  menjadi  satu-satunya
             pemuas  seluruh  hasratmu;  Ia  akan  memperbaiki  dan
             memoles  kekuranganmu,  dan  melaksanakan  kewajiban-
                                     32
             kewajibanmu demi dirimu.”  Memusatkan diri semata-mata
             kepada  Yesus  sebagai  manusia  hanyalah  sebuah  proyeksi
             yang  membelenggu  penganut  Kristen  dalam  egotisme
             neurotik.

             Ini sudah jauh dari rasionalisme Pencerahan, tetapi kita dapat
             menemukan  keterkaitan  antara  agama  hati,  dalam  bentuk
             paling murninya, dengan Deisme. Kant, misalnya, dibesarkan
             di Königsburg sebagai pengikut Pietist, sekte Lutheran yang
             juga  merupakan  tempat  Zinzendorf  berakar.  Usulan  Kant
             tentang  agama  yang  berada  dalam  batas-batas  akal  murni
             sejalan  dengan  ajaran  Pietist  mengenai  agama  yang
                                 33
             “bersandar pada jiwa,”  bukan pada wahyu yang diabadikan



                            ~550~ (pustaka-indo)
   552   553   554   555   556   557   558   559   560   561   562