Page 563 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 563
http://pustaka-indo.blogspot.com
waras, namun dia meninggalkan istrinya dan tidur dengan
wanita lain, menjalani kehidupan tercela dan menjatuhkan
reputasi dirinya. Salah seorang wanita ini, Mary Gadbury,
mulai mendapat visi dan mendengar bisikan suara. Dia
meramalkan tegaknya tatanan sosial baru yang akan
menghapus semua perbedaan kelas. Dia meyakini Franklin
sebagai Tuhan dan Kristusnya. Mereka berhasil memikat
beberapa murid, namun pada tahun 1650 mereka ditangkap,
dihukum cambuk dan dipenjara di Bridewell. Pada saat yang
bersamaan, seorang bernama John Robbins juga disebut
sebagai Tuhan: dia mengklaim diri sebagai Tuhan Bapa dan
berkeyakinan bahwa istrinya akan segera melahirkan Juru
Selamat dunia.
Sebagian sejarahwan menolak bahwa orang-orang semacam
Robbins dan Franklin adalah pengikut Ranter, karena kita
memperoleh informasi tentang mereka hanya dari musuh-
musuh mereka yang mungkin saja sengaja menyimpangkan
ajaran mereka demi alasan polemik. Akan tetapi, beberapa
naskah yang ditulis oleh tokoh-tokoh terkemuka sekte Ranter,
seperti Jacob Bauthumely, Richard Coppin, dan Laurence
Clarkson yang masih tersisa menunjukkan ide-ide kompleks
yang serupa: mereka juga mengajarkan kredo sosial yang
revolusioner. Dalam risalahnya The Light and Dark Sides
of God (1650), Bauthumely berbicara tentang Tuhan dengan
cara yang mengingatkan pada keyakinan sufi bahwa Tuhan
adalah Mata, Telinga, dan Tangan manusia yang
mendekatinya: “Wahai Tuhan, apa yang harus aku katakan
kepadamu?” tanyanya. “Karena jika kukatakan aku
melihatmu, itu bukanlah apa-apa kecuali penglihatanmu
terhadap dirimu sendiri: Jika kukatakan aku mengenalmu,
maka hal itu bukanlah sesuatu yang lain, kecuali
39
pengenalanmu tentang dirimu sendiri.” Seperti halnya
kaum rasionalis, Bauthumely menolak doktrin Trinitas dan,
~556~ (pustaka-indo)