Page 57 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 57
http://pustaka-indo.blogspot.com
berbagai masa, telah memainkan peran menentukan dalam
sejarah ketiga agama itu. Seperti halnya semua gagasan
manusia, ide tentang Tuhan bisa dieksploitasi dan
disalahgunakan. Mitos tentang Umat Pilihan atau pilihan
tuhan sering mengilhami teologi kesukuan yang picik sejak
era Deuteronomis hingga era fundamentalisme Yahudi,
Kristen, dan Muslim yang sedihnya masih menyebar pada
masa kita sekarang ini. Namun, Deuteronomis juga
melestarikan interpretasi mitos Pembebasan yang sama kuat
tetapi berpengaruh lebih positif dalam sejarah monoteisme,
yakni yang berbicara tentang Tuhan sebagai pembela pihak
yang lemah dan tertindas. Dalam Ulangan 26, kita
menemukan apa yang mungkin merupakan interpretasi awal
terhadap kisah Pembebasan sebelum dituliskan dalam narasi
J dan E. Orang Israel diperintahkan untuk
mempersembahkan panen pertama mereka kepada para
rahib Yahweh dan memberi penegasan berikut:
Bapaku dahulu seorang Aram. Ia pergi ke Mesir
dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana
sebagai orang asing, tetapi di sana ia akan
menjadi suatu bangsa yang besar, kuat, dan
banyak jumlahnya. Ketika orang Mesir
menganiaya dan menindas kami dan menyuruh
kami melakukan pekerjaan yang berat, maka
kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang
kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan
melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan
penindasan terhadap kami. Lalu TUHAN membawa
kami keluar dari Mesir dengan tangannya yang
kuat dan lengan yang teracung, dengan
kedahsyatan yang besar, dan dengan tanda-
tanda serta mukjizat-mukjizat. Ia membawa
kami ke tempat ini [ke Kanaan], dan
memberikan kepada kami tempat ini, suatu
negeri yang berlimpah-limpah susu dan
madunya. Oleh sebab itu, di sini aku membawa
hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan
~50~ (pustaka-indo)