Page 61 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 61

http://pustaka-indo.blogspot.com
             jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya,
             sebab  siapa  pun  yang  kena  kepada  gunung  itu,  pastilah  ia
             dihukum  mati.”  Orang-orang  berdiri  agak  jauh  dari  kaki
             gunung, lalu Yahweh turun ke atasnya dalam api dan kabut:


                   Pada  hari  ketiga,  pada  waktu  terbit  fajar,
                   ada  guruh  dan  kilat  dan  awan  padat  di  atas
                   gunung  dan  bunyi  sangkakala  yang  sangat
                   keras,  sehingga  gemetarlah  seluruh  bangsa
                   yang  ada  di  perkemahan.  Lalu,  Musa  membawa
                   bangsa  itu  keluar  dari  perkemahan  untuk
                   menjumpai  Allah  dan  berdirilah  mereka  pada
                   kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya
                   dengan  asap,  karena  TUHAN  turun  ke  atasnya
                   dalam  api;  asapnya  membubung  seperti  asap
                   dari  dapur,  dan  seluruh  gunung  itu  gemetar
                          20
                   sangat.
             Musa  pergi  ke  puncak  gunung  itu  sendirian  dan  menerima
             Taurat. Bukannya mengalami keadaan yang tertib, harmoni,
             dan  seimbang,  seperti  visi  kaum  pagan  tentang  pertemuan
             dengan  Tuhan,  Taurat  kini  diturunkan  ke  bumi  dari  sebuah
             ketinggian. Tuhan dalam sejarah dapat mengilhami perhatian
             yang  lebih  besar  tentang  dunia  kasat,  yang  merupakan
             panggung  bagi  perbuatannya,  tetapi  ada  pula  potensi  untuk
             terasing sepenuhnya dari dunia.


             Dalam naskah akhir Kitab Keluaran, yang ditulis pada abad
             kelima  SM,  Tuhan  dikatakan  telah  membuat  perjanjian
             dengan  Musa  di  gunung  Sinai  (kejadian  yang  diperkirakan
             berlangsung  sekitar  1200  SM).  Ada  perdebatan  ilmiah
             menyangkut  hal  ini:  beberapa  kritikus  percaya  bahwa
             perjanjian  itu  tidak  dipandang  penting  di  Israel  hingga  abad
             ketujuh  SM.  Akan  tetapi,  terlepas  dari  waktu  kejadiannya,
             gagasan  tentang  adanya  perjanjian  itu  mengatakan  kepada
             kita  bahwa  pada  saat  itu  orang  Israel  belum  menjadi
             monoteis,  karena  perjanjian  semacam  itu  hanya  bermakna


                            ~54~ (pustaka-indo)
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66