Page 109 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 109

satu  satuan  pendidikan.  Oleh sebab itu, materi  kurikulum pendi-
              dikan  masa  depan  harus  ditekankan  pada  mata  pelajaran  yang
              sanggup   menjawab   tantangan  global  dan  perkembangan   Iptek
              yang sangat cepat.  Karena  itu,  pelajaran  ilmu  dasar,  yaitu  mate-
              matika dan  IPA,  menjadi  inti pengembangan  kurikulum di setiap
              jenis  dan jenjang  pendidikan  (Indra  Djati  Sidi,  "Menyoroti  Kuri-
              kulum   dalam  Sistem  Pendidikan  Nasional",  Media  Indonesia,  Tl/
              3/2001).

                   Berdasarkan   penjelasan  ini,  jelas  bahwa  kompetensi  dasar
              yang  dimaksudkan   di  sini  adalah  kompetensi  dasar  ilmu  penge-
              tahuan.  Atau,  dalam  istilah  Prof.Dr.  Hamid  Hasan,  kurikulum
              berbasis  kompetensi  itu  berarti  berbasis  standar.  Hal  itu  dapat
              dilihat  dari  definisi  kurikulum  berbasis  kompetensi  yang  dihu-
              bungkan   dengan   keahlian  tertentu  yang  harus  dicapai  siswa
              {Kompas,  25/4/2002).

                   Sedangkan menurut Kepala    Pusat  Kurikulum (Puskur)  pada
              Badan   Penelitian  dan  Pengembangan   (Balitbang)  Departemen
              Pendidikan   Nasional  (DPN),  Dr.  Siskandar,  kurikulum  berbasis
              kompetensi   sesungguhnya   berupa  platform  nasional.  Sebagai  plat-
              form  nasional,  maka  pengembangannya   secara  utuh  dan  menye-
              luruh—mencakup     pembentukan    karakter,  penguasaan  keteram-
              pilan  hidup dan  akademik,  serta  hidup  sehat  dan  mengapresiasi
              seni melalui kegiatan intra  maupun ekstra kurikuler— diserahkan
              kepada  sekolah  untuk  memerincinya.
                   Menurut   Dr.  Siskandar,  pemberlakuan  kurikulum  berbasis
              kompetensi   itu  kelak  memungkinkan  setiap daerah atau  sekolah
              mengembangkan      atau  menyusun   silabus  sendiri  berdasarkan
              kompetensi   dasar  yang  telah  ditentukan  oleh  pusat.  Lewat  cara
              itu,  diharapkan  kurikulum  akan  lebih  relevan  dengan  kondisi
              dan  kepentingan  masing-masing    daerah,  sekaligus  memberda-
              yakan  stakeholders  di  daerah  (Kompas,  8/4/2002).

                   Menurut hemat penulis,   kedua  penjelasan di atas sebetulnya
              memiliki  daya  tekan  yang  berbeda.  Dirjen  Pendidikan  Dasar
              dan  Menengah memberikan     tekanan pada  penguasaan  ilmu-ilmu
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114