Page 112 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 112
Sistem pendidikan dibenahi sedemikian rupa, sehingga
setiap lulusan sekolah memiliki kompetensi tertentu, tapi kalau
kebijakan-kebijakan dalam bidang ekonomi, pertanian, per-
ikanan, perdagangan, dan politik tidak memihak kepada mereka
yang memiliki kompetensi dalam bidang pertanian, misalnya,
maka mereka yang memiliki kompetensi kedua bidang tersebut
tidak akan tertarik untuk bekerja di sektor-sektor yang yang
memerlukan kompetensinya, karena bekerja di sektor pertanian
atau perikanan, misalnya, dari segi pendapatan amat minim,
tidak memperoleh fasilitas kredit atau subsidi lainnya, dan secara
politis juga tidak memiliki posisi tawar yang berarti terhadap
pengambil kebijakan. Akhirnya, mereka memilih bekerja di sek-
tor-sektor yang pendapatannya besar, setidak-tidaknya stabil,
mudah mendapatkan kredit, dan memiliki posisi tawar yang
tinggi terhadap pengambil kebijakan. Oleh sebab itu, mereka
cenderung menyerbu sektor formal, baik sebagai pegawai negeri
maupun di swasta-swasta besar.
Jelas, di sini masalah utamanya tidak hanya terletak pada
sistem pendidikan yang buruk atau baik, tapi pada kebijakan-
kebijakan ekonomi, pertanian, perikanan, perdagangan, dan
politik yang kurang mendukung. Boleh jadi, tanpa mengubah
sistem pendidikan yang ada pun, asal kebijakan-kebijakan lain
yang mendukungnya itu diperbaiki, seperti penghargaan yang
tinggi terhadap produk-produk pertanian, perikanan, peternakan,
kerajinan, dan sejenisnya, maka mungkin semua lulusan sekolah
formal akan dapat terserap di dunia kerja dengan memperoleh
upah atau pendapatan yang tinggi, tanpa harus bersaing.
Kecenderungan kita melihat persoalan pendidikan dari as-
pek mikro saja akan menjebak kita pada involusi pendidikan,
sebab akhirnya yang di-uplek-uplek (terus dibicarakan) hanya soal
kurikulum, metode pembelajaran, kualifikasi guru, dan fasilitas
pendidikannya. Betul, semua itu penting. Tapi menjawab per-
soalan itu saja belum tentu menyelesaikan masalah, mungkin
malah menimbulkan kefrustasian baru. Sebaliknya, membenahi
kebijakan pada tingkat makro yang mendukung, seperti yang