Page 135 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 135
didasarkan pada masa kerja, maka kecil persentasenya bila ter-
jadi penyelewengan. Bila terpancang pada ijasah terakhir, maka
di semua tingkatan ada masalah: banyak guru SLTP swasta (ter-
utama di daerah terpencil) yang hanya berijasah SMTA dan Di-
ploma I, atau guru di SMTA yang hanya berijasah Diploma II.
Masa kerja itu pun tidak perlu ditarik jauh ke belakang, tapi
cukup dilihat misalnya dari tiga tahun terakhir, ebelum kebijak-
s
an baru itu diumumkan, sekadar untuk mengetahui kemurnian
pengabdian mereka. Sangat mungkin, setelah muncul kebijakan
baru itu, akan banyak orang berebut untuk menjadi guru swasta,
atau para pengelola swasta memanipulasi data terbarunya
dengan motivasi utama untuk memperoleh tunjangan bulanan.
Munculnya guru-guru swasta baru setelah diumumkan kebijakan
tersebut itulah yang perlu disikapi secara kritis.
1. Guru Swasta Kecil dan Honorer
Guru swasta macam apa yang perlu mendapat tunjangan?
Semua guru, baik honorer di sekolah-sekolah swasta maupun
honorer di sekolah-sekolah negeri. Swasta yang perlu menda-
patkan prioritas adalah sekolah-sekolah swasta kecil, baik yang
ada di pedesaan, pinggiran kota, maupun tengah kota. Tapi
j
mereka yang mengajar di sekolah-sekolah swasta besar uga
jangan lupa diperhatikan, karena mereka juga menjalankan fungsi
yang sama, yaitu mencerdaskan bangsa. Dan banyak juga sekolah
swasta yang tidak memperhatikan gurunya sehingga guru hanya
diberi honor rendah. Akibatnya, para guru swasta di kota-kota
besar mengalami inferiority complex karena selalu berhadapan
dengan para murid yang lebih kaya, parlente, pintar, semen-
tara dirinya dekil, miskin, tidak pintar. Selain gaji mereka kecil,
nasib mereka juga ironis bila dibanding dengan murid-muridnya.
Murid-murid pergi pulang diantar oleh mobil mewah; guru naik
s
bus kota yang umpek atau sepeda motor. Murid liburan dengan
jalan-jalan ke pulau lain atau ke luar negeri, guru di rumah saja
karena tidak punya uang. Murid di rumah bermain Internet,
guru komputer pun tidak punya.