Page 139 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 139
tensi, otoritas, dan integritas yang tinggi sebagai guru." Mereka
ibarat sekrup-sekrup dalam sebuah mesin yang hanya bergerak
bila digerakkan oleh tangan-tangan manusia. Otoritas mereka
digadaikan kepada pengawas, Kanwil, Kandep (sekarang ber-
ganti nama dan lebur dalam Dinas Pendidikan), atau yayasan
(bagi guru swasta). Akibatnya, para guru tidak pernah merasa
gelisah, meskipun mutu pendidikan merosot dan buku-buku
yang mereka pakai hanya memperbodoh diri sendiri maupun
murid, dan menjadikan guru hanya sebagai alat industri pener-
bitan untuk mencari keuntungan atau pejabat yang kolusi dan
korup.
Saya setuju dengan pandangan kawan-kawan di atas. Dalam
beberapa tulisan dan ceramah di depan para guru di beberapa
daerah selama pascareformasi, saya tidak pernah menempatkan
persoalan gaji yang rendah sebagai persoalan utama para guru
sekarang. Berdasarkan pengalaman pribadi, guru sebetulnya
memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan,
sekaligus mengembangkan diri tanpa harus melacurkan profesi-
nya sebagai pendidik, sejauh kreatif dan rajin. Tapi justru dua
hal inilah yang tidak dimiliki oleh para guru kita, baik guru
PNS maupun swasta. Mereka umumnya tidak pintar, loyo, malas
membaca, bergaul, pengecut, tidak memiliki keinginan tahu (cu-
riosity) terhadap ilmu, tidak ada hasrat untuk mengembangkan
diri, tidak memiliki keberanian dan sikap yang jelas, tidak kritis,
tidak kreatif, juga tidak memiliki cakrawala dan relasi yang luas,
sehingga dengan sendirinya sulit memperoleh peluang untuk
berkembang kecuali dengan mengeksploitasi para murid. Inilah
persoalan guru yang, menurut hemat saya, mendesak untuk dita-
ngani, tapi justru selalu terlewatkan, karena mayoritas terfokus
pada gaji yang tinggi. Padahal, guru yang sekarang ini, meskipun
digaji yang sangat tinggi, tetap saja tidak bermutu dan tidak
akan pernah mengalami perbaikan mutu, karena sumber masa-
lahnya tidak di sana, melainkan pada proses rekrutmen dan
standar penerimaannya yang membuat guru memang harus
tidak bermutu agar mudah dininabobokan oleh penguasa.