Page 141 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 141

y                                                                         "Q   I  08:33










               mereka   ogah-ogahan,    kurang  semangat,    tidak  ada  kreativitas,
               tidak  memiliki  motivasi  untuk  maju,  apalagi  melakukan  inovasi
               baru.  Para  guru  tidak  pernah  merasa   gelisah  bila  para  murid
               yang  diajarnya  setelah  lulus  hanya  menjadi  barisan  penganggu-
               ran  atau  bahkan  barisan  pengamen  di  jalanan.  Mereka juga  tidak
               pernah  merasa   gelisah  atas  merosotnya  mutu  pendidikan   nasio-
               nal.  Bila  memiliki  uang,  mereka  tidak  suka  membelanjakan   ba-
               han-bahan   informasi  (buku,  majalah,  dan  buku)   yang  bisa  me-
               ningkatkan   wawasan    mereka,   tapi  lebih  suka  membelanjakan-
               nya  untuk  kebutuhan   konsumtif.   Masalah  yang  mereka   perbin-
               cangkan   di  sekolah  pun  bukan  masalah-masalah   akademis,   tapi
               masalah-masalah    sepele  dalam   kehidupan   sehari-hari.

                    Beberapa   kawan   sering  punya  usulan.  Kalau  mau  memper-
               baiki  kesejahteraan  guru,  maka  langkah  pertama  yang  harus  di-
               tempuh   adalah,  para  guru  yang  ada  sekarang  dipecati  dulu  sete-
               lah  itu  baru  dilakukan  tes  ulang.  Mungkin hanya sekitar 25%  saja
                                                                        s
               dari  guru  yang  ada  sekarang yang  layak  menjadi  guru, edangkan
               sisanya  yang  75%  dipensiunkan    dini.  Rekrutmen  guru  di  masa
               mendatang     memakai    sistem  yang   lebih  valid  lagi  sehingga
               mampu    menghasilkan    guru-guru   yang  layak  dibayar  tinggi.

                                                        s
                    Langkah   kedua  adalah  membuat kema      kenaikan   gaji  guru,
               yang  dapat  memaksa    guru   agar  kenaikan  gaji  itu  tidak  hanya
               untuk  meningkatkan     pengeluaran   konsumtif   mereka,  tapi  juga
               untuk  pengeluaran-pengeluaran     yang  dapat  meningkatkan   kapa-
               sitasnya  sebagai  seorang  guru,  seperti  membeli  buku-buku   ber-
               mutu   secara  rutin  tiap  bulan,  berlangganan    koran/majalah,
               melihat  film-film  bermutu   untuk   meningkatkan    apresiasi  dan
               imajinasi  mereka,  meningkatkan   kemampuan berbahasa,     menulis,
               dan  mengikuti   berbagai   kursus  pengembangan      diri,  sehingga
                                                                          j
               sebagai  seorang guru  itu  memiliki  wawasan  yang  luas, iwa  yang
               matang,  serta  arif  dalam  bersikap  sehingga  mampu  memberikan
               inspirasi  kepada  murid-murid   untuk  menjadi   seorang  pembaru.

                    Kenaikan   gaji  guru  yang  tinggi  hanya  akan  mubazir  saja,
               tidak  akan  membawa    perbaikan  mutu   pendidikan   nasional,  bila
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146