Page 149 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 149

dibanding   tuntutan  murni  untuk  perjuangan   para  guru  sendiri.
               Terlebih  orang  yang  dituduh  itu  pun  tidak  mengajukan  gugatan
               pada  Gus   Dur.
                    Seharusnya,    agar  kenaikan   gaji  guru  itu  tidak  mubazir,
               dalam   artian  dapat  membawa    guru  ke  arah  sentral,  bukan  lagi
               di pinggiran, maka  perlu diimbangi dengan peningkatan kesadaran
               kritis guru,  rasa  keingintahuan  terhadap  ilmu  pengetahuan,  serta
               semangat   belajar  dan  mengembangkan     diri  yang  tinggi.  Tujuan
               ke  arah  sana  hanya  mungkin   tercapai  bila  guru  dipaksa  untuk
               mengalokasikan    sebagian  gajinya  untuk  membeli  buku-buku   ber-
               mutu  secara  rutin  tiap bulan, berlangganan  koran/majalah,  melihat
               film-film  yang  bemutu  guna   meningkatkan    apresiasi  dan  imaji-
               nasi,  meningkatkan    kemampuan     berbahasa,   menulis,  dan  me-
               ngikuti  berbagai  kursus  pengembangan      diri  guru.  Jadi,  bukan
               hanya  untuk  memperbesar kebutuhan      konsumtif saja.  Yang  pen-
               ting  adalah  agar  semua  pembelian   itu  tidak  dikoordinasi  oleh
               organisasi  atau  birokrasi  mana  pun,  termasuk  PGRI  atau  instansi
               pemerintah,   sebab  bila  dikoordinasi  pada  akhirnya  hanya  men-
               jadi  lahan  objekan  baru.  Biarkan  para  guru  melakukan   sendiri
               pembelian   buku,  koran/majalah, atau   menentukan    lembaga  kur-
               sus yang akan diikutinya.  Tugas para  pejabat  DPN  atau  organisasi
               guru  hanya   memberi   motivasi  saja.

                    Jika  setiap  kenaikan  gaji  tidak  ada  sedikit  pun  yang  dialo-
               kasikan  untuk   pembelian   buku,  majalah/koran,    atau  pengem-
               bangan   diri  lainnya,  maka  kenaikan  tunjangan  fungsional  mau-
               pun  gaji  guru  hingga  1.000%  pun   sama  sekali  tidak  akan  ber-
               dampak   pada  perbaikan   kualitas guru  maupun   pendidikan   pada
               umumnya,     tapi  justru  akan  merusak  suasana  pendidikan:  guru
               makin   malas  dan  konsumtif;   mereka   cenderung   memperbesar
               kreditnya  untuk  barang-barang   konsumtif.   Bila  hal  itu  yang  ter-
               jadi,  maka  kenaikan  gaji  dan  tunjangan  fungsional  guru  tidak
               otomatis  mampu    membawa     guru  lepas  dari  marjinalisasi.
                    Peningkatan    kompetensi   guru  dengan   berbagai  penataran
               gaya  Orde   Baru  sebaiknya uga    tidak  dijalankan  lagi,  apalagi
                                              j
               dijadikan  proyek  baru.  Program  itu  lebih  baik dihentikan. Sebab,
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154