Page 19 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 19

tara sekolah-sekolah yang ada  di  Kota  Yogya,  Kabupaten  Bantul,
             Sleman,  Kulon  Progo,  dan Gunungkidul.  Di  Kabupaten Sleman,
             Bantul,  dan  Kota  Yogyakarta,  hampir  semua  wilayahnya   ter-
             hadap jaringan  telekomunikasi.  Tapi  di  Kabupaten  Kulon  Progo
             dan  Gunungkidul,   tidak semua  wilayahnya  terjangkau  jaringan
             telekomunikasi.  Bila  kemudian  semua  sekolah  memperoleh  ban-
             tuan  yang  sama  berupa  fasilitas  Internet,  jelas  sekolah-sekolah
             yang  belum  memiliki  jaringan  telekomunikasi  tidak  bisa  meng-
             operasikan  fasilitas  tersebut.
                  Pola-pola  salah pemberian bantuan  ke sekolah-sekolah  yang
             disebabkan  oleh  perencanaan  dari  atas,  tanpa  melibatkan  pihak
             yang  akan  diberikan  bantuan  itu,  hendaknya  tidak  terjadi  pada
             masa  atau  paska  reformasi  seperti  sekarang.  Masyarakat  seka-
             rang  realtif  sudah  kritis.  Mereka  sudah  menjadi  terbiasa  diajak
             berpikir  bersama  untuk  mencari  hal  yang  terbaik  bagi  dirinya
             maupun   masyarakatnya.   Kehadiran   Lembaga  Swadaya    Masya-
             rakat,  yang  di  masa  Orde  Baru  sering  dicurigai  membawa  virus
             perlawanan,   pada  kenyataannya   memberikan    warna   berpikir
             kritis  kepada  masyarakat,  sehingga  masyarakat  menjadi  terbiasa
             untuk  diajak  berpikir  mengenai  kepentingan  bersama.

                  Perencanaan  semacam    itu  dapat  dilakukan  sampai  tingkat
             kabupaten/kota.   Ini  sesuai  dengan  prinsip otonomi  daerah  yang
             memberikan    kewenangan   lebih  besar  kepada  kabupaten/kota.
             Yang  paling  penting  untuk  diantisipasi  adalah,  jangan  sampai
             sentralisasi  berpindah  di  Dati  II,  yang  berarti  melahirkan  raja-
             raja  kecil  dan pada akhirnya hanya  memindahkan lokasi  korupsi
             saja.  Gejala  semacam  itu  perlu  diantisipasi  sejak  dini.
                  Kecuali  prosesnya  yang  harus  partisipatif,  perencanaan  itu
             hendaknya   menyentuh    dimensi  yang  strategis,  bukan  sekadar
             teknis  operasional. Juga,  harus  dibedakan  betul  antara  kebutuh-
             an  dengan  keinginan.  Sebagai  contoh,  perbaikan   kurikulum
             berikut  buku-buku  pegangannya,   peningkatan  gaji  dan  kualifi-
             kasi  guru/dosen,  pengadaan    tenaga  nonkependidikan    untuk
             Sekolah  Dasar  (SD),  pengembangan    pendidikan  dasar,  mene-
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24