Page 199 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 199
tidak mampu mengisi ruang-ruang kosong yang tidak mungkin
terisi oleh media televisi maupun media massa lainnya, seperti
mengajarkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, percaya diri, pro-
fesionalisme, konsistensi, kerendahan hati, dan asketisme.
Fungsi guru untuk mengajarkan kebenaran dan kejujuran
itu sangat penting. Selain karena sulit digantikan oleh media
c
televisi yang enderung komersial, keduanya akan menjadi dasar
bertindak bagi remaja. Rasanya sulit menumbuhkan kepercayaan
diri yang tinggi dan profesionalisme kepada remaja, sedangkan
mereka tidak menghargai kebenaran dan tidak pernah jujur pada
dirinya sendiri. Kebenaran, kejujuran, kepercayaan diri dan pro-
fesionalisme ibarat dua sisi mata uang: kujujuran akan membe-
rikan rasa percaya diri; sebaliknya, rasa percaya diri hanya bisa
tercapai bila orang bisa tempil secara jujur, apa adanya. Demikian
pula, kebenaran akan menjadi landasan profesionalitas, dan pro-
fesionalitas tidak mungkin tercapai bila seseorang tidak men-
junjung tinggi kebenaran. Untuk memperoleh kepercayaan diri
yang tinggi, remaja tidak cukup diberikan nasihat dengan kata-
kata, tapi yang lebih utama, memberikan peluang kepada remaja
untuk mengekspresikan potensinya, sebab melalui ekspresi po-
tensi itulah remaja dapat memperoleh kepercayaan diri yang
t
tinggi. Sedangkan sikap profesional dapat umbuh melalui suatu
proses latihan yang panjang. Profesionalisme itu bukan hanya
dimaknai sempit "dibayar tinggi", tapi lebih dari itu, mengacu
pada penyelesaian tanggung awab secara sungguh-sungguh,
j
tanpa harus ada kontrol dari luar.
Sikap-sikap yang penuh dengan konsistensi dan kerendahan
hati sangat diperlukan dalam kehidupan berdemokrasi. Sebab,
tanpa adanya konsistensi diri orang menjadi plin-plan, sulit
dipercaya, sehingga tidak bisa dijadikan panutan bagi masyarakat
untuk bersikap, apalagi menjadi seorang demokrat sejati, demo-
krasinya pun selalu tergantung situasi. Hal yang sama kalau orang
tidak memiliki kerendahan hati, karena orang seperti itu tidak
bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain, tapi
yang mereka inginkan hanya agar pendapatnya saja yang