Page 256 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 256

3.  Institusi   Pendidikan       =   Supermarket

                   Bila  dicermati  pola  mekanisme  kerja  antara  institusi  pendi-
              dikan  dengan   supermarket  atau  pasar  swalayan,  maka   sesung-
              guhnya ada   pola  mekanisme kerja   yang ama   antara  pengelolaan
                                                        s
              pasar  swalayan  dengan   sekolah/universitas.   Salah  satu  ukuran
              keberhasilan   pasar  swalayan   adalah  bila  banyak   pengunjung
              yang datang dan   membeli   barang-barang yang    dijualnya, sehing-
              ga  barang-barang   cepat  habis.  Para  pengelola  sekolah/univer-
              sitas juga  punya  prinsip  yang  sama:  banyak  orang  memasukkan
              anaknya   ke  sana,  mampu   membayar     mahal,  dan  setelah  lulus
              cepat  mendapat   kerja.  Cepat  mendapat  kerja  di  sektor  industri
              adalah  ukuran  keberhasilan  suatu  pendidikan  di  masa  sekarang.
                   Tanpa   kita  sadari,  telah  terjadi  simplifikasi  ukuran  keber-
              hasilan  pendidikan.  Keberhasilan  pendidikan   hanya   didasarkan
                              j
              pada  besarnya umlah     lulusan  sekolah  yang  dapat  diserap  oleh
              sektor  industri.  Ukuran  keberhasilan  pendidikan  yang  semacam
              itulah  yang  pernah  memunculkan      perdebatan   antara  Menteri
              Pendidikan   Fuad   Hassan   dengan   Menteri   Ristek  B.J.  Habibie
              mengenai   pendidikan   yang  siap  dan  tidak  siap  pakai  pada  awal
              1990-an.  Menteri  B.J.  Habibie,  yang  cenderung  pragmatis,  meli-
              hat  keberhasilan  pendidikan  dari  aspek  penyerapan  tenaga  kerja
              oleh  sektor  industri  semata.  Semakin  banyak   lulusan  sekolah
              terserap  oleh sektor industri,  maka  pendidikan  itu  dapat  disebut
              berhasil. Sebaliknya,  semakin  sedikit  lulusan  sekolah  yang  dapat
              terserap  oleh  sektor  industri,  maka  pendidikan   itu  dikatakan
              gagal.  Sementara,  Menteri  Fuad   Hassan  lebih  melihat  keberha-
              silan  pendidikan  dari  proses  pendewasaan  masyarakat.  Menurut
              Fuad  Hassan,   soal  siap  pakai  dan  tidak  siap  pakai  itu  dipakai
              untuk  siapa  dan  untuk  apa?


                   Pertanyaan   Menteri  Fuad  Hassan   itu  menjadi  sangat  men-
                            j
              dasar,  sebab awabannya     menyangkut    persoalan  filosofi  pendi-
              dikan  nasional.  Akankah   pendidikan   nasional  itu  semata-mata
              dilaksanakan   untuk  mengabdi   kepentingan industri semata?    Bila
              ya, apakah  perbedaan   sistem  pendidikan  nasional  dengan  keber-




              256
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261