Page 264 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 264
dan Columbia di Amerika Utara. Universitas-universitas pada
zaman ini dapat dikatakan sebagai menara gading, tempat
berkumpulnya sejumlah kaum elite untuk mencari kebenaran
demi kebenaran itu sendiri. Tetapi universitas tidak mampu me-
ngecualikan diri dari transformasi masyarakat yang cepat, yang
timbul akibat revolusi industri. Usaha mencari kebenaran lambat
laun mengalah terhadap usaha yang lebih menekankan pada
ilmu-ilmu teknologi yang berguna dan siap pakai. Akibatnya,
universitas berubah menjadi pusat-pusat latihan tenaga-tenaga
profesional.
Perkembangan itu membuka pintu bagi tahap kedua, yaitu
masa ketika universitas mengalami perubahan yang sangat ber-
arti, tetapi citra mengenai universitas tidak terpengaruh secara
mendasar oleh perubahan tersebut. Pandangan Max Weber
tentang universitas sebagai suatu badan otonom yang bertujuan
mencari kebenaran demi kebenaran itu sendiri, mempertahan-
kan pandangan tradisional dan tetap mewakili pendapat umum
tentang universitas pada masa itu.
Tahap ketiga, menurut Halsey, berkaitan dengan timbulnya
inovasi teknologi pada abad ke-20. Perkembangan ini, menurut
Halsey, telah membawa perubahan yang cepat dan mencolok
pada universitas. Akibat revolusi teknologi, suatu gelombang
perluasan universitas melanda negara-negara industri di seluruh
dunia. Rekayasa (engineering) yang sama sekali tidak dimasuk-
kan ke dalam kurikulum universitas pada masa sebelum Revolusi
Industri, mulai menduduki tempat utama, dan bersama jurusan
j
sains menarik hampir setengah dari seluruh umlah mahasiswa.
Mahasiswa dalam bidang humaniora yang selama ini merupakan
elite dalam jumlah terbatas, semenjak itu berubah menjadi cadang-
an calon pegawai kantor. Gapura universitas kemudian dibuka
seluas-luasnya bagi kaum perempuan, dan universitas, di sam-
ping memberikan latihan-latihan profesional, mulai berperan
sebagai suatu lembaga pendidikan nasional yang memberikan
pengajaran umum bagi warga negara biasa.
264