Page 269 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 269
Gagasan Wilhelm von Humboldt yang ingin menjadikan
universitas sebagai tempat penelitian ilmiah dan kecendekiaan
yang melibatkan insan-insan muda dalam penelitian serta dididik
melalui penelitian modern, tidak pernah terwujud di Indonesia,
"
terlebih di PTS. Padahal, kesatuan antara pengajaran dan pene-
litian" merupakan rumusan dari gagasan ini, yang meresapi kehi-
dupan universitas di seluruh dunia dan memandu perombakan
terhadap universitas-universitas yang ada, serta memberikan
pola terhadap universitas-universitas yang baru (Edward Shils
1993: 57).
Di banyak PTS di Indonesia, termasuk PTS-PTS besar (baca:
terkenal), justru terjadi dikotomi antara kegiatan mengajar
dengan meneliti; keduanya dipisahkan sebagai kategori yang
berbeda. Padahal, rohnya sama-sama sebagai media untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Pengajaran tanpa penelitian
menjadi hampa atau lumpuh. Sebaliknya, penelitian tanpa
pengajaran menjadi sia-sia, karena pengetahuan yang terkumpul
tidak terdistribusikan secara luas.
Berbeda dengan di negara-negara maju yang memberikan
penghargaan tinggi kepada para profesor yang melakukan pene-
litian, di Indonesia, penghargaan yang tinggi diberikan kepada
tenaga pengajar, meski mereka tidak pernah melakukan pene-
litian. Maka, kecenderungan terbesar di universitas-universitas
di Indonesia adalah, kegiatan penelitian menjadi terabaikan karena
dosen sibuk mengajar. Walaupun di perguruan tinggi di Indonesia
dikenal konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,
tetap ada penjenjangan dalam sistem penghargaan. Kegiatan
m e n g a j a r paling tinggi, k e m u d i a n disusul oleh kegiatan
penelitian, baru pengabdian. Padahal, ketiganya merupakan
rangkaian yang saling terkait dalam pengembangan ilmu penge-
tahuan. Sebab, sulit mengharapkan universitas menjadi agen per-
ubahan sosial bila terlalu memfokuskan pada kegiatan pengajaran
saja sehingga terpisah jauh dari masyarakat. Akibatnya, penge-
tahuan dosen menjadi stagnan dan universitas menjadi tumpul.